TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Sebanyak 169 kasus kebakaran telah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada periode Januari hingga Agustus 2025.
Dari data BPBD Sidoarjo, peningkatan jumlah kebakaran terjadi dalam dua bulan terakhir. “Sepanjang tahun ini ada sekitar 169 titik kabakaran yang ditangani BPBD Sidoarjo,” kata Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Sidoarjo, Moch Qodari saat dikonfirmasi, Selasa (9/9/2025).
Qodari merinci, dari ratusan kabakaran yang terjadi di kota delta paling banyak adalah lahan kosong ataupun lahan tebu dan sejenisnya sebanyak 82 lokasi. Hal tersebut terjadi di beberapa lokasi di kota delta.
“Dari awal tahun, jumlah kebakaran relatif sedikit, baru memasuki bulan Juli dan Agustus jumlahnya terus meningkat,” ungkapnya.
Sedangkan kebakaran rumah di Sidoarjo juga cukup banyak, jumlahnya sekira 39 rumah yang mangalami kebakaran. Adapun penyebab terjadinya kebakaran bermacam-macam, seperti korsleting listrik dan kelalaian lainya.
Kemudian disusul tempat usaha dagang seperti kios dan warung ada 27 lokasi yang dilalap si jago merah.
“Dan Industri atau pabrik ada 13 titik, kemudian perkantoran seperti sekolah ada 3, kendaraan bermotor 5 kali,” imbuhnya.
Untuk memberikan edukasi dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran BPBD Sidoarjo rajin blusukan ke sejumlah desa menemui warga secara langsung.
Sosialisasi ini dinilai sangat efektif untuk memberikan kesadaran dan antisipasi Ketika terjadi kebakaran di lingkungan ataupun rumh warga.
“Kami hampir setiap minggu keliling ke sejumlah desa untuk memberikan edukasi antisipasi kebakaran. Kita praktekan caranya memadamkan api dan lainya,” ungkap pria yang akan memasuki pensiun di bulan Oktober 2025 besok.
Bupati Sidoarjo Subandi juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan terjadinya kebakaran yang sudah memasuki musim kemarau.
Titik Pos Pemadam Kebakaran di Sidoarjo
Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Sidoarjo, Moch Qodari menjelaskan saat ini 6 lokasi Pos Pemadam Kebakaran yang siap menangani jika terjadi kebakaran.
Keenam Pos Damkar tersebut ada di Kecamatan Waru, Buduran, Sidoarjo, Candi, Porong dan Krian. “Tahun ini kami bangun Pos Damkar Sukodono, lokasinya di bekas kantor kecamatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan idealnya memang setiap kecamatan ada Pos Damkar, karena wilayah Sidoarjo ini cukup padat penduduk dan juga banyak kawasan industri. Namun karena keterbatasan anggaran tidak bisa langsung direalisasikan.
“Penambahan pos damkar, penting untuk mempercepat respon saat terjadi kebakaran, posisi yang dekat dengan pusat permukiman dan industri akan mempermudah mobilitas tim,” kata Qodari (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 169 Kebakaran Terjadi di Sidoarjo Sepanjang 2025, Ini Rincianya
Pewarta | : Syaiful Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |