TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Sebagai rangka meningkatkan mobilitas penyandang disabilitas, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (Pemkab Banyuwangi) menyalurkan bantuan berupa sepatu Ankle Foot Orthosis (AFO) kepada puluhan penerima manfaat.
Acara penyerahan bantuan digeber di Graha Difabel, Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indera (YKPTI) Banyuwangi, Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, pada Senin 9 Desember 2024.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, saat meninjau kegiatan penyaluran bantuan sepatu AFO. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Bantuan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Yayasan Puspadi Bali, Yayasan Matahati Banyuwangi, dan Perkins School for The Blind Indonesia.
Sepatu AFO merupakan alat bantu ortopedi yang dirancang sebagai penyangga tubuh yang berbentuk sepatu dan meliputi bagian bawah lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Sepatu ini digunakan untuk membantu pasien yang mengalami kondisi seperti Cerebral Palsy, Stroke, Polio, dan Patah tulang.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada teman-teman penyandang disabilitas.
“Semoga bantuan sepatu AFO dari founder Puspadi Bali ini bisa bermanfaat untuk anak-anak, kebetulan hari ini sekitar 40 sekian yang diberikan,” kata Henik saat meninjau kegiatan, Senin (9/12/2024).
Selain bantuan sepatu AFO, Pemkab Banyuwangi juga merencanakan berbagai program lain untuk mendukung penyandang disabilitas dengan berkolaborasi dengan berbagai founder dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkenan untuk bisa membantu.
“Semoga anak-anak yang mebutuhkan (alat bantu) bisa tercover, meskipun tidak dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” ujarnya.
Salah satu orang tua penerima bantuan, Suwanto (45), mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah daerah dan yayasan yang telah memberikan bantuan.
“Bantuan ini sangat berarti bagi anak saya. Dengan sepatu AFO, semoga anak saya merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam beraktivitas,” ucapnya.
Dinsos PPKB Banyuwangi, juga menginventarisir kebutuhan penyandang disabilitas berdasarkan jenis kecacatan mereka. Untuk bantuan yang sudah diintervensi oleh APBN dan APBD seperti kursi roda, kaki palsu, dan tongkat elektrik, telah ada bantuan dari balai Kementerian Sosial.
“Untuk kebutuhan lain yang belum tercakup, kami mengajukan bantuan melalui kolaborasi dengan beberapa pendiri, program CSR, dan pihak lainnya,” tutur Henik.
Adanya berbagai bentuk dukungan dan bantuan ini, diharapkan penyandang disabilitas di Banyuwangi dapat lebih berdaya dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Program-program seperti ini menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan peduli terhadap sesama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puluhan Penyandang Disabilitas di Banyuwangi Dapat Bantuan Sepatu AFO
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |