TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya) melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) mencatat, pengguna aplikasi Link and Match ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) mencapai sekitar 38 ribu. Rata-rata, pengguna aplikasi berbasis website tersebut diakses oleh pencari kerja usia produktif.
Kepala Disperinaker Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyebutkan, adanya aplikasi ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran terbuka di Surabaya. Ia menargetkan, pengangguran terbuka di Surabaya bisa turun 0,4 persen di tahun 2025.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, angka pengangguran terbuka di Kota Pahlawan terus mengalami penurunan sejak tahun 2020. Dimana pada tahun tersebut, angka pengangguran terbuka di Surabaya berada di angka 9,79 persen.
Kemudian pada tahun 2021 menurun menjadi 9,68 persen, di tahun 2022 terus menurun hingga 7,62 persen, dan di tahun 2023 turun menjadi 6,76 persen. Kemudian di tahun 2024, pengangguran terbuka turun lagi menjadi 4,91 persen. “Tahun ini harapannya bisa turun sampai 0,4 persen atau lebih,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).
Pemkot, katanya, terus melakukan berbagai upaya untuk menekan pengangguran terbuka di Surabaya. Yakni dimulai dari melakukan pendataan pencari kerja usia produktif, hingga menyiapkan tenaga kerja ahli melalui program pelatihan kerja dan kewirausahaan.
“Kami juga optimalisasi pekerja migran Indonesia, siapa yang berminat kami sambungkan dengan agen pengelola pekerja ke luar negeri,” sebutnya.
Tidak hanya itu, peluang kerja atau job fair juga disebarluaskan ke kawasan perkampungan. Terlebih, saat ini terdapat 500 kampung pancasila yang dibentuk oleh Pemkot Surabaya.
“Kami juga melibatkan DPMPTSP, jika terdapat pengusaha yang mengurus perizinan, direkomendasikan 60 persen pekerjanya merupakan orang ber-KTP Surabaya,” paparnya.
Dirinya menambahkan, segala upaya ini merupakan program yang menjadi salah satu fokus Wali Kota Eri Cahyadi untuk menekan pengangguran terbuka di Surabaya. Tidak hanya itu, ia menjelaskan, pemkot juga terus menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan industri hingga perangkat daerah (PD) terkait.
“Angka pengangguran terbuka targetnya dapat terus turun,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Imadudin Muhammad |