TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memperoleh 13 sertifikasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Penyerahan sertifikat WBTbI ini diberikan secara simbolis oleh Menteri dan Wamen Kebudayaan RI kepada perwakilan Provinsi Jawa Timur yang hadir dalam acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia Tahun 2024 di Kota Tua Jakarta pada tanggal 15-16 November 2024.
Secara khusus, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia atas ditetapkannya 13 Warisan Budaya Tak benda Indonesia (WBTbI) bagi Pemprov Jatim.
“Terima kasih kepada Kemenbud RI atas penetapan dan penyerahan sertifikat WBTbI ini," ujarnya di Surabaya, Rabu (20/11/2024).
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Adhy mengajak seluruh generasi bangsa untuk merawat dan melestarikan warisan budaya. Menurutnya, pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama.
“Setelah penetapan dan penyerahan sertifikat, selanjutnya adalah tindak lanjut sebagai bentuk tanggung jawab dalam upaya memajukan kebudayaan bangsa yang dapat memberi manfaat untuk masyarakat luas,” katanya.
Bentuk tanggung jawab ini, lanjut Adhy, tidak hanya melibatkan Kemenbud RI atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja, melainkan juga peran para budayawan maupun pihak-pihak yang telah berkontribusi bagi kemajuan budaya Indonesia dan masyarakat.
“Setiap unsur kebudayaan perlu dipertimbangkan untuk dilindungi, dikelola, dan diperkuat oleh masyarakat sebagai penggerak kebudayaan nasional,” imbuhnya.
Adhy melanjutkan, penetapan 13 WBTbI berasal dari unsur bahasa, makanan khas atau tradisional seperti kerupuk abang ijo, ampo tuban, pudak, juga bangunan tradisional, serta seni tradisional lainnya.
“Kami optimistis ini akan memberikan semangat untuk melestarikan warisan budaya sebagai jati diri dan pilar kehidupan bangsa,” imbuhnya.
Adhy menambahkan, semangat memajukan budaya ini selaras dengan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai- nilai budayanya”.
Sebagai informasi, Pemerintah Jawa Timur mendapatkan 13 penetapan WBTbI yang terdiri dari Bahasa Madura (Provinsi Jawa Timur), Kerupuk Abang Ijo (Kabupaten Bojonegoro), Ampo Tuban (Kabupaten Tuban), Pudak (Kabupaten Gresik), Dhurung Bawean (Kab. Gresik), Krecek Bung (Kabupaten Lumajang), Jaranan Jur Ngasinan (Kabupaten Blitar), Tari Remo Boletan (Kabupaten Jombang), Penanggalan Tengger (Kabupaten Pasuruan), Roma Tabing Tongkok (Kabupaten Situbondo), Baritan (Kabupaten Trenggalek), Bersih Dam Bagong (Kabupaten Trenggalek) dan Kupatan Durenan (Kabupaten Trenggalek).
Dalam kegiatan ini, terdapat 272 WBTbI yang ditetapkan Kementerian Kebudayaan Tahun 2024. Selain itu Provinsi Jawa Timur juga mengisi pameran Akasa dengan materi Penanggalan Tengger.
Tidak hanya itu, dalam pameran kuliner, Provinsi Jawa Timur juga mengisi pameran yang terdiri dari Krecek Bung (Kabupten Lumajang), Kerupuk Abang Ijo (Kabupaten Bojonegoro), Ampo (Kabupaten Tuban), Pudak (Kabupaten Gresik).
Kegiatan ini pun berlangsung lancar dan kondusif, bahkan para pengunjung sangat antusias sehingga pada tiap sesi kuliner yang dibagikan habis dalam waktu kurang dari 1 jam.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |