TIMES SURABAYA, SURABAYA – Menutup tahun ini, Pemerintah Kota atau Pemkot Surabaya tidak menggelar perayaan di Balai Kota. Rencananya, di malam pergantian tahun nanti akan diganti dengan doa bersama.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, malam pergantian tahun itu lebih baik diisi dengan pengajian dan kegiatan sederhana, mengingat musibah yang menimpa Aceh dan Sumatra.
“Karena masih ada saudara kita yang mengalami musibah di Aceh dan Sumatera. Kita tetap berdoa bersama, kita perbanyak doa agar Surabaya terbebas dan terhindar dari bencana, juga menguatkan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera,” ujarnya, Minggu (14/12/2025).
Eri mengaku turut prihatin dengan bencana yang terjadi di Aceh dan Sumatera. Sampai saat ini, ia menjelaskan, sejumlah infrastruktur masih lumpuh dan banyak jalur-jalur yang terputus.
“Sampai hari ini perbaikan infrastruktur juga belum berjalan bagus karena putus jalur-jalurnya, sehingga di situlah kita bisa merasakan yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Sumatera,” ungkapnya.
Di kesempatan ini, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu mengingatkan warga Kota Surabaya untuk turut serta mendoakan masyarakat yang sedang mengalami musibah di Sumatera. Ia juga mengingatkan, agar warga Surabaya tidak merayakan malam tahun baru secara berlebihan.
“Mari kita tidak melakukan kegiatan di tahun baru yang berlebihan, tapi secara sederhana. Ayo, kalau bisa di tahun baru dikumpulkan donasinya, kita kirimkan ke Sumatera,” imbaunya.
Eri menambahkan, imbauan ini bukanlah larangan untuk masyarakat merayakan tahun baru, akan tetapi sebagai pengingat untuk meningkatkan rasa peduli dengan sesama warga negara Indonesia.
“Keluarga, dan tempat usaha seperti hotel-hotel tetap boleh merayakan, nanti aturan-aturannya akan kita sampaikan ke dalam surat edaran,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Siti Nur Faizah |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |