TIMES SURABAYA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 982 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (13/10/2025).
Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 60/TK/Tahun 2025, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian, loyalitas, dan disiplin ASN selama 10, 20, hingga 30 tahun masa kerja.
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan terima kasih atas dedikasi para ASN yang telah mengabdi dengan penuh integritas. Ia menegaskan, penghargaan itu bukan sekadar simbol masa kerja, melainkan pengakuan atas komitmen dan profesionalisme dalam melayani masyarakat.
“Satyalancana ini adalah pengakuan negara atas pengabdian panjang dan kerja keras panjenengan semua. ASN yang tangguh bukan hanya kompeten, tapi juga berintegritas, loyal, dan bertanggung jawab kepada rakyat,” ujar Khofifah.
Penyematan penghargaan dilakukan dalam empat sesi. Sesi pertama diberikan kepada ASN di perangkat daerah Pemprov Jatim, sementara tiga sesi berikutnya untuk ASN di lingkungan Dinas Pendidikan.
Gubernur Khofifah juga memperkenalkan filosofi “JATIM BISA” — akronim dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif — yang menjadi semangat kerja ASN di Jawa Timur. Menurutnya, nilai-nilai tersebut penting untuk memperkuat kolaborasi dan menjaga semangat Jatim Tangguh Terus Bertumbuh.
“ASN harus berdaya menghadapi tantangan, inklusif dalam bekerja, sinergis dalam kolaborasi, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Jika nilai-nilai ini hidup, maka semangat Jatim Tangguh Terus Bertumbuh akan menjadi nyata,” katanya.
Selain menyoroti kinerja ASN, Khofifah juga memberikan apresiasi kepada para guru dan kepala sekolah penerima Satyalancana atas kontribusinya dalam meningkatkan prestasi pendidikan di Jawa Timur.
Ia menyebut, lulusan SMA/SMK Jawa Timur selama enam tahun berturut-turut (2020–2025) menjadi yang terbanyak diterima di perguruan tinggi negeri lewat jalur SNBP. Selain itu, kontingen Jatim juga berhasil mempertahankan gelar juara umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional untuk ketiga kalinya.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras para guru dan tenaga pendidik yang saling terhubung dengan siswanya. Inilah kekuatan pendidikan di Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Ia menutup dengan pesan agar seluruh ASN dan tenaga pendidik menjaga semangat pengabdian, memperkuat profesionalisme, serta menegakkan integritas dalam setiap tugas pelayanan publik.
“Integritas dan loyalitas adalah modal utama membangun Jawa Timur yang tangguh dan terus bertumbuh,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |