TIMES SURABAYA – Lion Club Malang Indah (LCMI) menyelenggarakan Environment Activity Rempah (Resik Resik Sampah) 2022 yang bertajuk "Menuju Kota Malang Bebas Sampah dan Genangan" pada Minggu (6/11/2022).
Kegiatan LCMI ini menggandeng Himpunan mahasiswa Teknik Pengairan (Departemen Teknik Pengairan, Fakiltas Teknik Universitas Brawijaya Malang), Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang-Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Srikandi Sungai Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Pos Radar Malang, Forum Komunikasi Warga Tionghoa Se-Malang Raya (FKWTMR)
Terdapat sekitar 500 relawan yang terdiri dari berbagai unsur yang berkolaborasi baik dari instansi pemerintah, organisasi non pemerintah, akademisi dan masyarakat umum diterjukan dalam kegiatan Rempah (Resik Resik Sampah).
Kegiatan ini berfokus pada dua titik lokasi yaitu Jalan Bendungan Sutami dan Jalan Batu baru.
Dalam pembukaan kegiatan Rempah (Resik Resik Sampah) ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya rektor Universitas Brawijaya serta Walikota Malang Drs. H. Sutiaji.
Dalam pembukaan kegiatan Rempah (Resik Resik Sampah) guna mengantisipasi banjir ini diawali dengan pelaksanaan upacara pembukaan di Lapangan depan Rektorat Universitas Brawijaya Malang, dengan menyanyikan lagu indonesia raya. Dalam pembukaan acara ini turut hadir Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya rektor Universitas Brawijaya serga Walikota Malang Drs. H. Sutiaji.
Dekan Fakultas Teknik Prof Hadi Suyono mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan juga kegiatan rutin tahunan fakultas teknik pengairan. Ini adalah bagian kebanggaan jadi tri darma perguruan tinggi kami tidak bisa baik dan unggul kecuali PKN nya bagus.
"PKN yang bagus tidak bisa di implmentasikan dengan baik kecuali betul betul bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Dekan Fakultas Teknik Pengairan Universitas Brawijaya ini.
Sementara itu, dalam sambutannya Walikota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan sampai saat ini banjir merupakan permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat. Oleh karena itu, ia merasa optimis mempunyai perguruan tinggi yang hebat yang bisa dioptimalkan dalam mengatasi permasalahan banjir.
" Mudah mudahan melalui kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, terlebih melalui kegiatan ini kita bisa mengedukasi masyarakat untuk lebih cinta terhadap lingkungan. Khususnya, cinta terhadap saluran drainase air yang ada di Kota Malang," katanya.
Ia menambahkan, di tahun 2022 ini masih berproses finalisasi DPUPRPKP bersama dengan tim dalam menyusun Masterplain Drainase, yang nanti diharapkan permasalahan banjir di Kota Malang dapat teratasi. Karena di prediksi di tahun 2028, Kota Malang akan benar benar zero dalam permasalahan banjir.
Disamping itu, sebagai pembukaan dan pelepasan relawan dalam kegiatan ini, diberikan souvenir penghargaan sebagai bentuk kerjasama kepada para mitra yang sudah mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini.
Sebagai informasi, untuk sampai pada titik lokasi diadakan nya Rempah (Resik Resik Sampah), disediakan dua angkutan umum bagi mahasiswa yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Melalui Gerakan Bersih Bersih Sampah (Rempah) 2022, Prof Dr.Ir Lily Montarcih Limantara MSc selaku penanggung jawab dalam kegiatan Rempah berharap, teratasinya genangan air yang dapat menyebabkan banjir.
"Harapan saya dengan terlaksananya kegiatan ini dapat mengurangi risiko banjir. Karena penyebab utama dari banjir di kota Malang selain sampah juga saluran drainase yang kapasitasnya sudah tidak memenuhi, sudah tidal bisa menapung," kata Dekan Teknik FT UB.(*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Deasy Mayasari |