https://surabaya.times.co.id/
Berita

Ikuti Tahlil, Mensos Nyatakan Pendampingan Korban Ponpes Al Khoziny Sampai Tuntas

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:46
Tahlil untuk Korban Ponpes Al Khoziny, Mensos Nyatakan Pendampingan Sampai Tuntas Menteri Sosial Saifullah Yusuf usai mengikuti tahlil dan doa bersama untuk korban Ponpes Al Khoziny di Kantor PWNU Jatim, Sabtu (11/10/2025).(Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf mengikuti tahlil doa dan bersama untuk para santri korban robohnya Ponpes Al Khoziny di Kantor PWNU Jatim, Sabtu (11/10/2025).

Tahlil tersebut diikuti oleh perwakilan Pengasuh Ponpes Al Khoziny, sejumlah kiai NU, beserta keluarga korban.

Mensos Saifullah mengatakan, bahwa Presiden Prabowo sangat memberikan atensi dari awal evakuasi sampai tuntas proses identifikasi nanti. 

"Semuanya ini akan ditangani dengan kementerian-kementerian terkait dan Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten kota yang warganya menjadi korban atau terdampak musibah ini," ungkap Gus Ipul, sapaan akrabnya. 

Lebih lanjut dikatakan, hal pertama yang diberikan adalah perlindungan dan jaminan sosial kepada pihak keluarga korban. 

"Setelah itu, kami akan mendampingi untuk memasuki masa rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial, pada saatnya nanti jika diperlukan, kita akan melakukan dialog, kita akan melakukan asesmen masuk nanti pada tahap pemberdayaan," jelasnya.

Gus Ipul memastikan pemerintah pusat siap melakukan diskusi lebih lanjut dengan pihak keluarga korban.

"Kita akan menyamakan pandangan dengan keluarga korban ini, kira-kira kebutuhan apa yang menjadi prioritas yang bisa diberikan oleh pemerintah. Salah satunya pemberdayaan," ujarnya.

Bagi santri yang kini menyandang disabilitas, akibat amputasi, Kementerian Sosial juga bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas untuk menyiapkan alat bantu seperti tangan kaki palsu, kursi roda, maupun tongkat, berikut pendampingan lanjutan.

"Tapi, yang penting bagaimana bisa membuat santri kita ini semangat kembali, ini bukan akhir dari segalanya, tetapi ini justru awal yang harus kita rancang lebih baik untuk membuat mereka bisa juga meraih prestasi. Ini juga akan kita lakukan pendampingan-pendampingan total kepada santri yang sekarang menjadi bagian dari penyandang disabilitas," paparnya.

Terkait keberadaan Ponpes tua, Mensos selaku Ketua PBNU juga menuturkan, bahwa Ponpes tersebut sebagian dibangun secara swadaya oleh pihak pengasuh atau secara mandiri.

"Sebagian ada yang dibantu oleh pemerintah, sebagian memang diupayakan secara mandiri," tandasnya.

Biasanya, lanjut Gus Ipul, bangunan pondok pesantren adalah bangunan yang tumbuh seiring dengan perkembangan yang ada di setiap pesantren, mungkin karena jumlah santri semakin bertambah, sehingga perlu tambahan-tambahan fasilitas, sarana, dan prasarana.

"Jadi, itulah yang terjadi. Apalagi, Al Khoziny sudah berdiri sejak jauh sebelum Indonesia merdeka, sudah ratusan tahun lalu Al Khoziny berdiri, perkembangannya juga banyak tentunya membangun sesuai kemampuan pengasuhnya," kata Gus Ipul.

Yang bisa dilakukan sekarang, sambungnya, adalah belajar dari musibah tersebut. PBNU akan mengambil peran dalam proses audit bersama dukungan pemerintah.

"Kita sudah sepatutnya, pesantren-pesantren lewat Pengurus Nahdlatul Ulama untuk juga punya mengambil inisiatif audit terhadap struktur bangunan setiap pondok pesantren," tuturnya

Audit itu, kata Gus Ipul, bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten kota, maupun provinsi, bisa juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum atau dengan pihak-pihak yang memang mempunyai kapasitas untuk membantu audit infrastruktur di pesantren masing-masing.

"Kita datangkan konsultan, kita datangkan ahli-ahlinya untuk melihat struktur bangunan yang ada di pesantren," ujarnya.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.