TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ekonomi konstruksi diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan hingga akhir tahun mendatang. General Manager PT BCI Central Indonesia, Pietter Sanjaya melihat geliat industri ekonomi konstruksi akan mengalami pertumbuhan karena pengaruh kelonggaran kebijakan pasca pandemi, serapan tenaga kerja dan permodalan investor asing (join venture). 

"Berdasarkan outlook BCI pada Desember 2022 lalu memang prediksi kenaikan sekitar 5 hingga 6 persen di tahun 2023 ini," terang Pietter saat acara pameran BCI Equinox di Ballroom Sheraton Hotel Surabaya, Jumat (10/2/2023). 

Pietter merinci serapan paling banyak berdasarkan data BCI akan didominasi proyek swasta sebesar 70 persen sesuai coverage perusahaan. Sisanya 30 persen proyek pemerintah. 

Suasana pameran Industri Konstruksi BCI Equinox di Ballroom Sheraton Hotel Surabaya, Jumat (10/2/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

"Kalau boleh dibilang swasta 70 persen dan 30 persen pemerintah menurut database yang kita punya," ujarnya. 

Ada tiga sektor yang memotori pertumbuhan ekonomi konstruksi tersebut. Yaitu residensial, industrial dan infrastruktur. 

"Kontributor pertama adalah sektor residensial karena jumlahnya sangat banyak dan total nilai mencapai Rp574 miliar. Kedua adalah industrial, jumlahnya tidak terlalu banyak namun nilai proyek sangat besar," paparnya. 

Pietter menambahkan, kontribusi infrastruktur secara jumlah proyek memang tidak sebanyak residensial dan industrial. Karena nilai satu proyek bisa mencapai angka triliunan. Total saat ini berdasarkan database BSI Central menembus angka Rp200 triliun. 

"Apalagi Pak Jokowi mengatakan sebelum dia selesai di 2024, semua proyek infrastruktur termasuk bendungan, jalan tol harus rampung," kata Pietter. 

Tatap Peluang Emas Pasca Pandemi

BCI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang informasi konstruksi akan fokus membantu geliat para pelaku industri konstruksi tahun ini. Meskipun tahun 2022 kemarin adalah masa-masa wait and see usai pandemi, BCI justru menatap peluang 2023 akan semakin membaik. 

Prediksi tersebut bisa jadi benar. Karena melihat agenda pameran BCI Equinox 2023 di Surabaya mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha maupun industri konstruksi. 

"Mereka masih semangat masih ada pertumbuhan di ekonomi konstruksi. Kita juga menunjukkan makro ekonomi ini bahwa ekonomi konstruksi siap berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional," tutur Pietter. 

Pameran sendiri berlangsung selama satu hari penuh di Ballroom Sheraton Hotel, Jumat (10/2/2023).

"Andil kita mungkin nggak besar, tapi kita ingin bantu untuk leverage ekonomi keseluruhan melalui energi yang ada," tandasnya.

Dalam acara ini, BCI menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Jawa Timur, Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) Jawa Timur dan 17 brand material. 

General Manager PT BCI Central Indonesia, Pietter Sanjaya saat membuka acara pameran Industri Konstruksi BCI Equinox di Ballroom Sheraton Hotel Surabaya, Jumat (10/2/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

Pietter melihat Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan memiliki arti penting bagi perekonomian nasional, termasuk peran krusialnya sebagai kota yang lekat dengan industri konstruksi.

"Orang bilang Surabaya banyak proyek konstruksi tapi pelakunya dari Jakarta. Itu tidak sepenuhnya benar, justru melalui acara ini kita ingin menunjukkan bahwa masih banyak pelaku-pelaku developer, arsitek, desainer yang emerging market ada di Jatim dan project mereka tidak sedikit," ujarnya. 

Salah satu upaya BCI Central dalam mendekatkan diri dengan para pemain di industri konstruksi Jawa Timur secara umum, dan Surabaya secara khusus, adalah melalui acara boutique exhibition tahunan yang mempertemukan semua kalangan industri konstruksi dalam wadah networking bernama BCI Equinox. 

Acara tahunan ini merupakan kali kedua terselenggara di Surabaya setelah 2017 silam. Surabaya sudah menjadi lokasi penyelenggaraan yang melibatkan ratusan undangan profesional. 

BCI Equinox dikemas secara eksklusif dan terbatas bagi para undangan dari kalangan arsitek, profesional desain, konsultan konstruksi, kontraktor hingga pengembang. Acara serupa juga diselenggarakan di Asia, Australia dan Selandia Baru. 

Lewat rangkaian acara ini, BCI Central melalui BCI Equinox mengundang para pelaku dunia desain dan konstruksi di negara-negara terkait untuk saling membangun networking dan komunikasi yang santai dan kasual, sambil menyaksikan pameran produk, serta terlibat dalam presentasi profesional dan teknologi yang digelar sepanjang acara.

BCI Equinox 2023 Surabaya juga menghadirkan rangkaian presentasi berkonsep talk show yang diberi tajuk Industry Talks yang disisipkan di tengah rangkaian acara. Sederet nama terkenal dari industri konstruksi di Jawa Timur ikut serta dalam Industry Talks ini.

Adapun speaker’s list yang akan meramaikan presentasi dan diskusi dalam sesi Industry Talks ini antara lain Direktur Utama, LINGKAR & IALI Jawa Timur Zaky Umara, Principal OTTO Architecture Fulbert Otto Sutanto, Principal SB301 Office Fikri Izza. Kemudian juga ada HDII Jawa Timur Thomas Ari Kristianto dan IAI Jawa Timur Ar. Fafan Tri Afandy. 

BCI Equinox sendiri merupakan acara rutin dari BCI Central yang diselenggarakan sekali atau dua kali setahun di kota-kota besar di Australia, Selandia Baru, dan Asia yang meliputi Hong Kong, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan tentunya Indonesia. 

Penyelenggaraan tahun ini di Surabaya merupakan acara pembuka dari BCI Central tahun 2023 dan menjadi ajang BCI Equinox ketujuh di Indonesia selama ini.(*)