TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Jacob Febranica atau biasa dipanggil Yakub, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) kini berpotensi menjadi anak negara setelah ditinggalkan oleh orang tuanya semenjak ia dititipkan di Pondok Pesantren (Ponpes) K.H. A. Dahlan khusus untuk ABK di Jalan Singosari No. 3B, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.
Diberitakan sebelumnya, kisah Yaqub, yang penuh dengan kesedihan dan harapan, menarik perhatian banyak pihak terkait perlindungan anak dengan kebutuhan khusus, khususnya anak-anak dengan kebutuhan khusus yang terabaikan.
Pemerintah Daerah (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, ambil langkah cepat untuk mencari solusi terbaik.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Khoirul Hidayat mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk pimpinan Ponpes tempat Yaqub ditelantarkan.
“Kami juga sedang melakukan upaya verifikasi lebih lanjut terkait keberadaan orang tua Yaqub, agar bisa segera mendapatkan solusi terbaik bagi masa depannya,” katanya, Jum’at (8/11/2024).
Irul mengungkapkan, dari data yang diperoleh dari pihak Ponpes, diketahui ibu Yakub bernama Ni Wayan Ayu Ningsih, yang saat ini berdomisili di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Hal ini berbeda dengan alamat sebelumnya yang diketahui berdomisili di Kecamatan Buleleng, Buleleng, Bali.
“Terdapat fotocopy kartu keluarga yang ditinggal di Ponpes dan nama ibu Yaqub tercantum dengan domisili di kepulauan Bali. Namun saat ini, dari hasil pencarian yang bersangkutan sudah tidak di Bali lagi,” ungkapnya.
Kami terus berupaya, Lanjut Irul, mencari keberadaan orang tua Yakub bekerjasama dengan teman-teman dari Kementerian Sosial (Kemensos). Selain itu, kami juga mengambil langkah-langkah pendampingan sosial agar Yaqub dapat segera mendapatkan perhatian terutama terkait sandang dan pangannya.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari tahu keberadaan orang tuanya. Namun, hingga kini tidak ada kabar lebih lanjut. Jika keadaan ini terus berlanjut, Yakub berpotensi mendapatkan status anak negara dan akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perawatan dan pendidikan yang layak baginya,” jelasnya.
Sementara itu, pimpinan Ponpes K.H. Ahmad Dahlan, Atfal Fadloli, mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Pemkab Banyuwangi melalui Dinsos PPKB. Menurutnya, dengan bantuan dari berbagai pihak untuk mencari keberadaan orang tua Yakub, pihaknya merasa terbantu.
“Kami sangat berterima kasih langkah cepat yang diambil oleh Pemkab Banyuwangi. Kami berharap upaya ini dapat membuahkan hasil dan Yaqub segera mendapatkan perhatian yang layak, baik dari keluarga maupun dari pihak berwenang demi masa depannya yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkab Banyuwangi, Besar harapannya Yakub dapat segera bertemu kembali dengan orang tuanya.
“Pesan saya untuk orang tua Yakub jika membaca berita ini. Bagaimanapun juga Yakub adalah anak kandung anda. Temui dia, berikan perhatian dan kasih sayang yang layak dia terima, karena sebagai orang tua, tidak ada yang lebih penting daripada mendampingi anak dalam setiap perjalanan hidupnya,” tutup Atfal.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ditelantarkan Orang Tuanya di Pondok ABK Banyuwangi, Yakub Berpotensi Menjadi Anak Negara
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |