TIMES SURABAYA, SURABAYA – Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA) sebagai unit konservasi Taman Safari Indonesia di Prigen, Pasuruan Jawa Timur mendapat apresiasi dari dunia internasional.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh para ilmuwan saat kunjungan di The Grand Taman Safari Prigen, Jawa Timur (Taman Safari Prigen).
Sebagai taman rekreasi keluarga berbasis konservasi, Taman Safari Prigen menjadi tuan rumah International Galliformes Symposium kedelapan.
International Galliformes Symposium sendiri merupakan pertemuan tiga tahunan yang diadakan oleh World Pheasant Association (WPA).
Ajang tersebut mempertemukan para ilmuwan, peneliti, pelaku konservasi dan pemerhati unggas liar dari berbagai negara. Simposium telah menyambut kurang lebih 150 delegasi dari 24 negara.
Taman Safari Prigen sekaligus menerima dukungan dalam upaya konservasi unggas liar seperti sempidan merah (L.erythrophthalma), puyuh gonggong jawa timur (A.orientalis) serta merak hijau jawa (P.muticus muticus).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Drh. Indra Exploitasia, M.Si., sebagai Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bidang Pangan dan Dr. Iman Hidayat, S.Si. - Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Di dalam simposium ini, para peneliti menyampaikan hasil pengamatan dan studinya tentang unggas liar dari berbagai negara.
Acara ini juga menjadi ajang bagi pelaku konservasi untuk menyampaikan pentingnya melakukan upaya konservasi unggas liar mengingat situasi mereka di alam liar yang kian memburuk akibat berkurangnya habitat dan perburuan.
“Kami memperhatikan masalah yang nyata selain studi pengamatan perilaku unggas liar di habitat aslinya dan di dalam penangkaran, adalah bahwa status konservasi banyak spesies unggas liar semakin terancam dan kritis,” jelas Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampauw, Selasa (17/10/2023).
Hal ini ia sebut semakin memperkuat pentingnya bekerja sama berbagai pihak dan dukungan antar negara dalam konservasi dan kajian tentang unggas liar.
Lebih jauh lagi, acara ini menjadi sarana yang tepat bagi Taman Safari Indonesia untuk menyampaikan pencapaian upaya konservasi unggas liar yang dilakukan di Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA), sebagai unit konservasi Taman Safari Indonesia di Prigen, Pasuruan Jawa Timur.
Kurator Aves dan Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA), Jochen Menner turut menjelaskan, simposium ini diadakan untuk pertama kalinya dalam empat tahun, karena adanya pandemi COVID-19. Tahun ini berlangsung selama tiga hari mulai 9-13 Oktober 2023.
“Acara ini merupakan kesempatan bagi Taman Safari Indonesia untuk menunjukkan upaya konservasinya lewat PCBA yang tidak hanya unggas namun juga jenis endemik terancam lainnya di Indonesia," kata Jochen.
Jochen juga menyatakan bahwa hal ini sangat berkesan bagi para peserta simposium karena belum ada upaya konservasi lain di dunia yang cakupan dan kualitas upaya konservasinya sama seperti yang dilakukan Taman Safari Indonesia.
Sebagaimana diketahui, The Grand Taman Safari Prigen, Jawa Timur (Taman Safari Prigen) sebagai taman rekreasi keluarga berbasis konservasi, menjadi tuan rumah International Galliformes Symposium kedelapan.
Taman Safari Prigen sekaligus menerima dukungan dalam upaya konservasi unggas liar seperti sempidan merah (L.erythrophthalma), puyuh gonggong jawa timur (A.orientalis) serta merak hijau jawa (P.muticus muticus).(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |