https://surabaya.times.co.id/
Berita

Singkirkan Monumen Era Soviet, Perdana Menteri Estonia Jadi Target Amarah Rusia

Rabu, 14 Februari 2024 - 14:41
Singkirkan Monumen Era Soviet, Perdana Menteri Estonia Jadi Target Amarah Rusia Nama Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, oleh kepolisian Rusia dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari karena singkirkan patung-patung peninggalan Uni Sovyet.(FOTO: Japan Today)

TIMES SURABAYA, JAKARTARusia marah. Polisinya memasukkan nama Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas sebagai orang yang dicari-cari karena berusaha menyingkirkan patung-patung peninggalan Uni Sovyet. 

Nama Kaja Kallas muncul dalam daftar orang yang dicari Kementerian Dalam Negeri Rusia dengan tuduhan pidana yang tidak disebutkan secara spesifik.

Meskipun outlet berita independen Rusia, Mediazona, pertama kali melaporkan pada hari Selasa bahwa Kaja Kallas ada dalam daftar tersebut, media tersebut menyebutkan bahwa ternyata nama PM Estonia itu sudah tertera selama berbulan-bulan. 

Selain nama Kaja Kallas, dalam daftar tersebut juga mencakup sejumlah nama pejabat dan anggota parlemen dari negara-negara Baltik lainnya.

Para pejabat Rusia mengatakan bahwa Kaja Kallas dimasukkan ke dalam daftar tersebut karena usahanya untuk menghilangkan monumen-monumen Perang Dunia II.

Kaja Kallas berasumsi bahwa perilaku Rusia itu sebagai taktik menakut-nakuti yang lazim dilakukan Moskow selama ini. “Rusia mungkin percaya bahwa mengeluarkan surat perintah penangkapan fiktif akan membungkam Estonia,” katanya.

“Dan saya menolak untuk bungkam saya akan terus secara vokal mendukung Ukraina dan mengadvokasi penguatan perlindungan Eropa,” kata Kaja Kallas.

Estonia dan sesama anggota NATO lainnya, seperti Latvia dan Lituania, telah merobohkan monumen-monumen yang secara luas dipandang sebagai warisan pendudukan Soviet di negara-negara tersebut.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina hampir dua tahun yang lalu, banyak monumen tentara Tentara Merah juga telah dirobohkan di Polandia dan Republik Ceko, meskipun tindakan pembersihan itu dinilai terlambat. Patung-patung itu dianggap banyak orang sebagai simbol di masa lalu.

Moskow mengecam tindakan tersebut sebagai tindakan yang menodai kenangan tentara Soviet yang gugur saat melawan Nazi Jerman.

Dimasukkannya Kaja Kallas yang gigih meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan sanksi yang lebih kuat terhadap Rusia, sebagai upaya Rusia untuk meningkatkan pertaruhannya dalam menghadapi tekanan NATO dan Uni Eropa mengenai perang tersebut.

“Estonia dan saya tetap teguh pada kebijakan kami, mendukung Ukraina, memperkuat pertahanan Eropa, dan melawan propaganda Rusia,” tegas Kaja Kallas, merujuk pada sejarah keluarga dalam menghadapi membayangkan Soviet. 

"Ini sangat menyentuh hati saya. Nenek dan ibu saya pernah dideportasi ke Siberia, dan KGB-lah yang mengeluarkan surat perintah penangkapan palsu tersebut," ujarnya 

Bagi Rusia ini kali pertama Kementerian Dalam Negeri-nya memasukkan pemimpin asing ke dalam daftar orang yang dicari.

Selain Perdana Menteri Kaja Kallas, Menteri Luar Negeri Estonia, Taimar Peterkop dan Menteri Kebudayaan Lituania, Simonas Kairys juga dimasukkan Rusia ke dalam daftar tersebut, yang dapat diakses oleh publik, bersama dengan sejumlah pejabat dan anggota parlemen dari Latvia, Lituania, dan Polandia. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.