TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Debat publik ketiga sekaligus debat terakhir dalam rangkaian Pilkada Kota Probolinggo 2024 sukses digelar pada Kamis malam (21/11/2024) di Gedung Widya Harja, Kota Probolinggo.
Mengusung tema “Ekonomi dan Birokrasi Tangguh serta Kota Berkelanjutan,” debat ini menjadi ajang final bagi para pasangan calon (paslon) untuk memaparkan visi dan program unggulan mereka.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran seluruh rangkaian debat publik yang berlangsung sejak debat pertama hingga debat pamungkas.
“Alhamdulillah, semua berjalan aman, kondusif, dan sesuai dengan ekspektasi kami. Harapannya, masyarakat dapat menjadikan rangkaian debat ini sebagai referensi dalam menentukan calon pemimpin Kota Probolinggo,” ujar Radfan usai acara.
Ia juga berharap masa kampanye yang berlangsung sejak 27 Oktober hingga 24 November 2024 dapat terus berlangsung damai.
Dalam debat ini, setiap paslon menyampaikan program andalan mereka yang mencerminkan tema besar debat.
Sri Setyo Pertiwi atau Ning Tiwi, kandidat nomor urut 1, menegaskan pentingnya kolaborasi antarpaslon untuk membangun Kota Probolinggo.
“Tujuannya pasti sama baik, dari paslon 1 sampai 4, maka dari itu program yang kita buat, akan kita kolaborasikan dengan paslon lain. Terimakasih,” kata Tiwi.
Sementara itu, Fernanda Zulkarnain fokus pada isu kesejahteraan ASN dan Non-ASN. Pasangan nomor urut 2 dengan akronim FAAZA ini berkomitmen menata pembangunan secara merata di seluruh wilayah kota.
“Melalui program Nata Kota, kami akan membangun secara serentak dengan mendengar suara masyarakat, terutama dari musrenbang,” tegas Nanda.
Aminuddin, kandidat dengan akronim AMANAH, menekankan pentingnya good governance dan keterbukaan informasi.
Ia percaya keterbukaan ini akan berdampak positif pada masyarakat, termasuk dalam mendorong investasi melalui kegiatan-kegiatan lokal.
“Misalnya, event-event lokal dapat menggerakkan ekonomi. Pedagang kecil bisa mendapatkan keuntungan, pengunjung bisa menginap di hotel, semua pihak ikut terlibat,” ungkap Amin.
Sementara itu, Habib Hadi Zainal Abidin, yang merupakan petahana dan paslon nomor urut 4, menyampaikan keyakinannya jika sebagian besar persoalan kota sudah tertangani di masa kepemimpinannya.
Pasangan dengan akronim HANDAL BERSINAR ini berharap dukungan untuk melanjutkan program-program yang telah direncanakan.
“Perdebatan yang muncul sebagian besar sudah kami kerjakan. Saya yakin masyarakat bisa melihat hasilnya dan menentukan pilihan dengan jelas,” kata Habib Hadi.
Ia juga mengingatkan pentingnya menghargai perbedaan dalam politik.
Penilaian Akhir di Tangan Masyarakat
Ahmad Hudri, yang bertindak sebagai panelis, menutup debat dengan mengingatkan bahwa penilaian akhir ada di tangan masyarakat.
“Panelis tidak dalam posisi memberikan penilaian. Biar masyarakat yang menilai secara objektif berdasarkan visi dan misi para paslon,” ujar Hudri.
Dengan berakhirnya debat pamungkas ini, masyarakat Kota Probolinggo kini memiliki referensi yang lebih lengkap untuk menentukan pilihan mereka di hari pemungutan suara nanti.
Siapa pun yang terpilih, diharapkan dapat membawa Kota Probolinggo menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Debat Pamungkas Rampung, KPU Serahkan Pilihan Ke Warga Kota Probolinggo
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |