https://surabaya.times.co.id/
Berita

Lia Istifhama Bahas Inovasi Pariwisata dan Keamanan Wisatawan bersama Kadisbudpar Jatim

Selasa, 03 September 2024 - 14:19
Lia Istifhama Bahas Inovasi Pariwisata dan Keamanan Wisatawan bersama Kadisbudpar Jatim Dr.Lia Istifhama M.E.I, Anggota DPD terpilih 2024-2029 saat bertemu Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari membahas pengembangan pariwisatan Jawa Timur. (Foto: dok sahabat ning lia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pelaku usaha pariwisata  harus memiliki inovasi dengan berbagai preferensi agar destinasi wisatanya menjadi jujugan wisatawan pada masa liburan. Hal itu yang disampaikan Dr. Lia Istifhama M.E.I, Anggota DPD terpilih 2024-2029 saat bertemu Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari membahas pengembangan pariwisatan Jawa Timur, selasa (3/8/2024).

“Bicara pariwisata tak lepas dari ekonomi kreatif, yaitu sebuah sektor yang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Adanya kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholder sangat penting, untuk menggaet wisatawan lokal, nasional, bahkan internasional di Jawa Timur,” kata Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari dihadapan senator terpilih Lia Istifhama.

Evy mengungkapkan bahwa Jawa Timur memiliki hetrogenitas identitas budaya yang menjadi nilai tawar tinggi bagi  wisatawan.

“Jatim sangat berpotensi menjadi barometer wisatawan go internasional karena kekayaan budaya yang menjadi daya pikat wisatawan. Apalagi pemandangan alam yang sangat indah menjadi suguhan yang menarik, maka sangat lebih kompleks indikator minat wisatawan,” ungkapnya.

Selain itu, event budaya lokal diakui Evy sangat memikat wisatawan. Ia mencontohkan Jember Fashion Carnaval (JFC).

“Banyak gelaran yang sangat membius mata penikmat wisata, bahkan mancanegara. JFC misalnya, event yang digelar sejak 2003 ini sangat sukses memikat publik dan menjadi salah satu jujugan para fotografer internasal dalam kalender event dunia yang akan dihadiri mereka. Dengan begitu, ini sebuah realita yang sangat positif dan membanggakan," paparnya.

Dr-Lia-Istifhama-a.jpg

Namun bukan hanya potensi sektor pariwisata, Evy juga menjelaskan bahwa pihaknya, yaitu Pemprov Jatim pun telah berupaya meluncurkan perda keamanan wisatawan.

“Ada beberapa lokasi wisatawan yang berada pada naungan pusat, diantaranya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Taman Nasional Baluran. Sedangkan, ada beberapa hal teknis yang memang kami lihat sangat perlu mendapat atensi, terutama keamanan dan perlindungan wisatawan. Oleh sebab itu, kami dari Pemprov Jatim pun tengah menggodok perda terkait itu, terutama asuransi keselamatan di lokasi wisata,” jelasnya.

Sementara Lia Istifhama M.E.I mengapresiasi pengembangan pariwisatan dan keamanan wisatawan yang terus dilakukan Dispudpar Pemprov Jatim.

“Harapan Pemprov Jatim terkait perda perlindungan wisatawan, sangat menyempurnakan keseluruhan aspek yang diharapkan wisatawan saat memilih sebuah destinasi wisata. Pengembangan Pariwisata Jatim patut kita apresiasi, ” jelas keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa itu. 

Politisi yang dikenal dengan tagline cantik, cerdas inovatif kreatif itu, menambahkan kesamaan diskusi tentang minat wisatawan saat ia berdiskusi dengan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, beberapa waktu lalu.

“Dialog dengan bu Kadis Evy sangat penting dijadikan bocoran para pelaku usaha. Karena ini seirama dengan informasi dari Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf.  Bahwa sesuai survei 2024, ada empat alasan utama destinasi wisata. Pertama adalah kuliner, kemudian budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat, event yang disuguhkan, baru yang keempat adalah pemandangan alam. Disini penekanannya adalah pentingnya kuliner dan kreativitas mengangkat sebuah tempat wisata,” paparnya.

Ning Lia sapaan senator Jawa Timur yang bakalan dilantik Oktober mendatang ini menegaskan jika destinasi wisata di Jatim harus memiliki identitas lokal.

“Sebuah destinasi wisata harus sesuai preferensi atau minat wisatawan. Pada genzy misalnya, jika memiliki kuliner yang khas, budaya yang khas, dan mampu menyuguhkan event yang menarik. Tidak harus mahal atau mewah, tapi khas dan sesuai identitas lokal. Apalagi jika event tersebut bisa menarik jumlah pengunjung. Sebagai contoh, event olahraga yang menarik anak-anak yang sekaligus mengundang kehadiran orang tua sebagai pendamping mereka," ungkapnya.

Politisi milenial yang dikenal sebagai aktivis dan penulis tersebut juga menyampaikan fakta menarik peluang tumbuhnya desa wisata atau tumbuhnya sektor pariwisata di berbagai daerah tanpa harus mengandalkan pemandangan alam.

“Yang menjadi salah satu peluang menarik, bahwa sebuah daerah yang tidak berdekatan dengan gunung atau pantai misalnya, tetap berkesempatan menumbuhkan ekonomi produktif melalui keberadaan wisata lokal yang menarik. Kuliner yang instagramable dan bersih misalnya," jelasnya

"Nah, menarik bukan? Bahwa peluang industri wisata bisa dimiliki oleh wilayah manapun, yang terpenting kreativitas mengangkat identitas lokal, mulai dari kuliner, budaya, maupun suguhan event yang menarik minat pengunjung. Jadi semua secara holistic menjadi multiplier effect atau efek domino peningkatan ekonomi pada banyak sisi," pungkas Ning Lia. (*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.