TIMES SURABAYA, KEDIRI – Pembenahan stadion Brawijaya, Kota Kediri terus dilakukan menjelang kick off Liga 1. Selain lampu, rumput stadion yang menjadi kandang Persik Kediri itu juga dibenahi. 

Pembenahan rumput lapangan sudah dikerjakan sejak 2 pekan belakangan dan kini memasuki masa finishing. Selain itu di lapangan juga telah dipasang sprinkler atau mesin penyemprot air. Total ada 28 sprinkler yang terpasang di lapangan Stadion Brawijaya Kota Kediri.

"Sebelumnya proses penyiraman rumput lapangan dilakukan secara manual, dengan adanya sprinkel dapat mempermudah pekerjaan yang ada karena sudah bisa dilakukan secara otomatis," tukas Penanggung Jawab Perbaikan Stadion Brawijaya Kota Kediri Tri Widodo, Selasa (08/07/2022). 

Pembenahan rumput stadion Brawijaya dilakukan dengan menggandeng vendor PT Harapan Jaya Lestarindo. Dalam pembenahan rumput stadion Brawijaya, Direktur PT Harapan Jaya Lestarindo Marwoto menuturkan ada tiga tahapan pembenahan yang dilakukan yakni verticuting, airating dan terakhir top dressing. Verticuting dilakukan untuk mendapatkan rumput baru yang sifatnya tegak, dan lebih kuat. 

"Verticuting menggunakan alat yang pisaunya tegak lurus. Dari situ nanti yang jenis rumput yang merambat itu akan terpotong sehingga nanti akan tumbuh tunas-tunas rumput baru yang sifatnya tegak dan rapat.  Kekuatan rumput yang tegak itu lebih kuat daripada rumput yang tidur terutama apabila kena sliding, " ujar Marwoto. 

Sedangkan proses airating menggunakan airator, merupakan proses pelubangan atau semacam mini biopori yang diameternya kurang lebih 1,5 cm dengan kedalaman sekitar 7 cm. 

"Proses ini memberi ruang untuk perakaran, menambah oksigen untuk perakaran dan yang utama adalah membantu penyerapan di saat hujan," tambah Marwoto lagi. 

Sedangkan yang terakhir tahapan top dressing dilakukan dengan pelapisan pasir ayak ke seluruh lapangan. "Itu berfungsi untuk meratakan permukaan lapangan dan yang kedua bisa membantu peremajaan rumput," tutur Marwoto. 

Setelah ketiga tahapan itu selesai, finishing dilakukan dengan memberikan pola pada lapangan dengan menggunakan mesin potong. 

"Ada polanya tidak polos seperti biasanya. Kita buatkan pola memakai mesin potong yang standar. Seperti yang biasa kami pakai di stadion-stadion lain," pungkas Marwoto.

Sementara itu, Tri Widodo menambahkan vendor juga akan melakukan pengawasan dan perawatan rumput stadion Brawijaya selama tiga bulan ke depan. Selain itu juga dilakukan penanganan pada permukaan lapangan yang masih bergelombang atau tidak merata. (*)