TIMES SURABAYA, SURABAYA – Polda Jatim (Jawa Timur) bersiap mengamankan malam pergantian tahun baru 2024-2025 dengan mengerahkan 15.000 personel. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerumunan dan gangguan keamanan yang dapat terjadi.
Kapolda Jawa Timur Irjenpol Imam Sugianto memberikan pemaparan dalam rilis analisa dan evaluasi (anev) akhir tahun. Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto berharap agar masyarakat merayakan malam pergantian tahun dengan cara sederhana dan menghindari kegiatan yang berlebihan.
"Masyarakat Jawa Timur bisa berpartisipasi secara aktif, yang pertama dalam perayaan tahun baru agar lebih mengedepankan kesederhanaan yang wajar, menghindari kegiatan yang berlebihan, khususnya di luar, seperti pesta dan lain-lain," kata dia.
Upaya keamanan dan ketertiban seluruh elemen masyarakat untuk mendukung menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur.
"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat untuk lebih menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas," tegas dia, Senin (30/12/2024).
Sementara itu, Dirlantas Polda Jawa Timur Kombespol Komarudin menyampaikan jika pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan memasang himbauan di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik di Surabaya. Imbauan tersebut, berisi pesan keselamatan berlalu lintas.
Pihaknya juga memberi imbauan bagi pengunjung agar menghindari konvoi dan penggunaan knalpot bising. Dirlantas mengatakan tak segan memberikan tindakan tegas kepada siapa pun yang berpotensi mengancam keselamatan orang lain.
Polda Jatim juga melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat antar wilayah, terutama di Surabaya. Antisipasi pergerakan masyarakat dari luar Surabaya yang masuk ke Surabaya dan sebaliknya.
“Upaya lain akan melakukan pemantauan dan pendataan di titik-titik keramaian untuk menentukan jenis kegiatan, jumlah pengunjung, dan memperkuat rekayasa lalu lintas,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan terakhir, pergerakan kendaraan di Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Ini disebabkan Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah penduduk tertinggi dan menjadi tujuan utama perayaan tahun baru.
"Alhamdulillah, tidak ada kepadatan yang berarti, hanya kemarin di wilayah Batu dan Pandaan, namun masih dalam kategori aman," ujar Komarudin.
Polda Jatim akan terus memantau situasi dan memperkuat keamanan menjelang malam pergantian tahun. Rematch kesiapan sore kemungkinan ditambah kegiatan operasional sampai dengan 15 ribu personel. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polda Jatim Kerahkan 15 Ribu Personel Pengamanan Malam Tahun Baru
Pewarta | : Hamida Soetadji |
Editor | : Deasy Mayasari |