TIMES SURABAYA, SURABAYA – TPU(Tempat Pemakaman Umum) Keputihan adalah salah satu tempat pemakaman Covid-19 di Surabaya, sehingga mobil ambulans selalu lalu lalang, hampir setiap saat warga setempat mendengar bunyi sirine ambulan.
Stiker bertuliskan dilarang menyalakan sirine ambulance pun akhirnya dibagikan warga disetiap ambulans yang melintas
Pemasangan stiker itu pun viral di media sosial tiktok dengan nama akun @abhy yoe ikhoe ALtb'gh. Stiker tersebut bertuliskan “Anda memasuki wilayah kampung Kelurahan Keputih. Ambulance (Mobil Jenazah) matikan sirene. Pengantar jenazah jangan arogan. #Jangan ganggu ketenteraman kampung kami.”
Saat dikonfirmasi, Lurah Keputih, Itaqwati Oetomo membenarkan adanya pemasangan stiker tersebut, bahkan warga juga memasang baliho. Semenjak pandemi, warga keberatan bila mendengar sirine ambulans. Kata Ita, ia memfasilitas kebutuhan dan keinginan warganya.
“Atinya itu kayak mak tratap (hatinya merasa takut). Apalagi kalau malam hari dengar ambulans. Kalau siang sih nggak apa-apa,” akunya.
Menurut Ita, tidak ada masalah dengan pemasangan baliho. Baliho tersebut hanya meminta ambulance untuk tidak menyalakan sirine saat memasuki wilayah keputih hingga makam Covid-19.
“Hanya tidak menyalakan sirine ambulance. Permintaan warga. Kami fasilitasi,” tutur Lurah Keputih itu.(*)
Pewarta | : Khusnul Hasana (MG-242) |
Editor | : Imadudin Muhammad |