TIMES SURABAYA, SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap hewan kurban untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kelayakan.
Pengecekan ini difokuskan di dua titik strategis, peternakan di wilayah Pakal dan PT Rumah Potong Hewan (RPH) Perseroda Jalan Pegirian Surabaya, Kamis (5/6/2025).
Dalam kunjungannya di Peternak Pakal milik Suyatno, Wali Kota Eri langsung memeriksa sapi kurban kiriman Presiden Republik Indonesia. Sapi jenis Simental dengan bobot 845 kilogram ini rencananya akan didistribusikan kepada warga Surabaya.
"Alhamdulillah, sapi dari Bapak Presiden ini adalah sapi yang diternak oleh peternak Surabaya, lokasinya ada di Pakal," kata Wali Kota Eri.
Setelah itu, Wali Kota Eri melanjutkan pengecekan di RPH Surabaya. Sapi-sapi yang ada di RPH ini sebagian besar dibeli oleh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Saya juga membeli sapi di RPH. Insyaallah ini akan disembelih di Masjid Muhajirin Pemkot Surabaya, Masjid Ampel, Masjid Rahmat, maupun masjid dan lokasi lainnya di seluruh Kota Surabaya," tambahnya.
Total sapi yang akan disembelih oleh Pemkot Surabaya dan jajarannya mencapai 50 ekor, ditambah dengan satu ekor sapi dari Presiden, sehingga totalnya menjadi 51 ekor. Daging kurban tersebut rencananya akan dibagikan kepada masyarakat. "Semoga ini berkah bagi masyarakat," harapnya.
Wali Kota Eri tampak puas dengan kondisi sapi-sapi yang diperiksa. Seperti sapi dari Lumajang jenis Brahman berwarna hitam dengan bobot 940 kilogram, dan dari Ponorogo jenis Limosin dengan bobot 1050 kilogram.
“Senang melihat sapi-sapi ini. Sesuai ekspektasi kami, ketika Pemkot Surabaya membeli sapi dengan harga yang ditentukan RPH, kami merasa ekspektasi masuk dan sesuai dengan kemampuan kami," ungkapnya.
Di samping itu, Wali Kota Eri juga memberikan imbauan penting terkait proses pengemasan daging kurban dan kebersihan lingkungan. Ia berharap masyarakat tidak menggunakan plastik sekali pakai untuk mengemas daging kurban.
"Plastik sulit didaur ulang, lebih baik menggunakan besek atau daun pisang," tegasnya.
Selain itu, ia juga memohon kepada seluruh warga Surabaya agar tidak mencuci rumen (isi perut hewan kurban) di sungai, sekaligus menekankan pentingnya menjaga lingkungan.
“Sungai ini adalah salah satu sumber air yang dikelola oleh PDAM. Jika tercemar, pengelolaannya akan semakin sulit dan membutuhkan biaya besar. Kami mengharapkan kesadaran warga semuanya karena kita membutuhkan air PDAM yang bersih," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT RPH Surabaya Perseroda, Fajar A Isnugroho menjelaskan bahwa sebanyak 22 ekor dari Wali Kota Eri Cahyadi, ditambah sisanya dari PD yang diserahkan kepada RPH, sehingga totalnya sekitar 50 ekor. Sapi-sapi ini memang disiapkan untuk masyarakat Surabaya pada momen Iduladha 2025.
"Alhamdulillah sapi kurban sesuai, dari tingginya, beratnya, ada tanduk dan sebagainya,” kata Fajar.
Fajar juga mengungkapkan bobot sapi yang disediakan bervariasi, dengan yang paling besar mencapai 1,3 ton dan paling kecil 700 kg. Untuk mekanisme penyembelihan, Fajar menyebutkan ada sebagian yang dipotong di RPH, seperti pesanan dari Ormas Muhammadiyah dan NU yang sudah memesan slot jadwal pemotongan.
“Untuk pemotongan lainnya belum semuanya dipotong di RPH, kami masih menunggu arahan. Biasanya ada yang ke pondok pesantren, yayasan, warga, ada yang ke masjid dan sebagainya,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wali Kota Eri Cahyadi Cek Langsung Kesehatan Hewan Kurban, Pastikan Memenuhi Standar
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |