TIMES SURABAYA, PACITAN – Berangkat dari seorang yang berprofesi sebagai tukang cukur, kader NU (Nahdlatul Ulama) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Makrus Ali (32) berhasil menjadi Kepala Desa (Kades).
Makrus tidak menyangka jika dirinya benar-benar terpilih menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Kades Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung untuk 1 periode, 2022-2025.
"Alhamdulillah, saya benar-benar tidak menyangka jika akhirnya terpilih menjadi Kades. Secara pengalaman masih nol, tapi warga kasih kepercayaan," katanya, Rabu (23/3/2022) malam.
Pemuda yang juga mantan aktivis PMII itu bercerita selama proses pencalonan hanya bermodal keyakinan. Pendukungnya banyak dari kalangan muda milenial.
Gambar ke tiga paslon Kades Sidomulyo, Makus Ali nomor urut 3. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia).
"Selama pencalonan kemarin saya hanya yakin dan percaya diri setelah didukung oleh warga Desa Sidomulyo. Support teman-teman pemuda juga luar biasa," ungkap Makrus kepada TIMES Indonesia.
Tidak sampai di situ, dukungan juga mengalir dari tokoh Pacitan dari kalangan Kiai. Benar saja, Makrus Ali memang seorang santri. Sehingga didoakan oleh para sesepuh.
"Bagi saya ini merupakan suatu keberkahan tersendiri. Sebagai seorang santri sudah selayaknya minta doa restu kepada Kiai agar dimudahkan oleh Allah," ujarnya sambil tersenyum.
Ditanya terkait rencana ke depan, dirinya akan meneruskan program yang sudah dibuat oleh Pemdes sebelumnya dengan berbagai inovasi, terutama pemberdayaan sektor kepemudaan guna membangun desa yang lebih baik.
"Ya, kan PAW. Program yang sudah ada kita teruskan. Namun perlu diadakan inovasi-inovasi. Terutama pemberdayaan para pemuda untuk sama-sama membangun desa," jelas Makrus.
"Terima kasih kepada warga Sidomulyo atas dukungannya, semoga amanah ini menjadikan kita semua menjadi lebih baik dan maju," ucap Makrus Ali. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |