TIMES SURABAYA, MOJOKERTO – Sebanyak 1.020 botol minyak goreng kemasan diduga macet di salah satu Gudang Mojokerto. Penanggungjawab berkilah bahwa ribuan botol ini tidak bisa dikeluarkan lantaran bingung soal harga. Penyebabnya harga subsidi ditetapkan Pemerintah yang dikeluarkan 1 bulanan kemarin. Disamping itu, pihak customer belum memesan kembali minyak goreng tersebut.
Secara terperinci terdapat 13 karton minyak goreng ukuran 250 ml. Masing-masing karton berisi 36 pcs. Selain itu terdapat 13 karton minyak goreng klasik berukuran 620 ml. Masing-masing karton berisi 24 pcs. Juga ada 10 karton minyak goreng spesial berukuran 620 ml dengan masing-masing karton berisi 24 pcs. Data ini didapatkan dari Kepala Gudang dalam bentuk dokumen foto.
Tumpukan 12 karton minyak goreng kemasan 250 ml yang disimpan dalam gudang di Mojokerto, Selasa (22/2/2022). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
Pihak penanggungjawab, Mr. X mengatakan bahwa tidak ada maksud menahan barang. Pasalnya dari pihak perusahaannya mengira bahwa barang ini tidak layak jual.
"Sebenarnya tidak ada maksud menimbun, awalnya kami mengira barang itu rusak untuk bisa diretur, tetapi setelah kami cek barang itu bagus," jelas Mr. X kepada TIMES Indonesia, Rabu (23/2/2022).
Ditanya mengapa hal ini bisa terjadi, lantaran pihaknya bingung menentukan harga jual per karton untuk kemasan botol. Selain itu pihak customer yang berlangganan minyak goreng botol tidak memesan kembali selama 2 bulan kemarin.
"Saya tidak tahu botol ini dijual dengan harga berapa. Pihak customer yang biasa memesan, belum pesan kembali jadi belum bisa keluar, makanya barang masih ada di gudang sampai sekarang," jelasnya.
Ia menilai bahwa pihaknya selama ini mendapat kiriman terbatas dari produsen. Antara jumlah yang dipesan dengan jumlah yang sampai di gudangnya sangat jauh.
Salah satu karton minyak goreng kemasan premium yang tidak layak jual disimpan di gudang selama 3 bulan, Selasa (22/2/2022). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
"Kami pesan bisa sampai 1.500 paket (karton-red) tapi terkadang yang datang hanya 500-1.000 (karton) saja. Sejak minyak goreng ini langka, permintaan kami juga naik," terangnya.
Terpisah, kepala gudang mengatakan ribuan botol minyak goreng ini telah berada di gudang selama kurang lebih 2 bulan.
Ia mengantar TIMES Indonesia berkeliling gudang. Ia juga menunjukkan minyak goreng puluhan karton pada, Selasa (22/2/2022). Pihak Kepala gudang juga menjelaskan bahwa minyak goreng botolan ini sudah 2 bulan berada di gudang.
"Sudah 2 bulanan. Sebenarnya kami juga tidak ingin minyak goreng ini dibiarkan di sini, karena penuh-penuhin gudang," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ribuan Botol Minyak Goreng Kemasan Belum Terdistribusi di Gudang Mojokerto
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Deasy Mayasari |