https://surabaya.times.co.id/
Berita

Haul ke-30 KH Wahab Turcham, Khofifah Berharap Khadijah Terus Lahirkan Ilmuwan

Senin, 27 Januari 2025 - 14:56
Haul ke-30 KH Wahab Turcham, Khofifah Berharap Khadijah Terus Lahirkan Ilmuwan Gubernur Jatim terpilih sekaligus Ketua Pembina Yayasan Khadijah Surabaya Khofifah Indar Parawansa bersama para ulama besar dari Mesir saat Haul ke-30 KH Abdul Wahab Turcham, Senin (27/1/2025).(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah Surabaya memperingati Haul ke-30 KH Abdul Wahab Turcham, Senin (27/1/2025).

Beliau merupakan Pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya sejak 1954.

Acara Haul bertema "Meneladani Keikhlasan, Meneguhkan Pengabdian" tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa yang juga merupakan Ketua Pembina Yayasan Khadijah Surabaya.

Kemudian juga hadir Pembina Yayasan Khadijah Prof Dr Ali Aziz dan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim serta para ulama besar dari Universitas Al Azhar Mesir.

Yakni Mahaguru Ulama Madzhab Syafi'i Al Azhar Mesir Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi, Mahaguru Tasawuf Sunni Al Azhar Mesir Syeikh Prof Dr Muhammad Muhanna dan Guru Besar Ahli Tasawuf Al Azhar Mesir Syeikh Prof Dr Yusri Rusydi.

"Alhamdulillah hari ini 27 Rajab kita memperingati Isra' Mi'raj Rasulullah SAW sekaligus Pendiri Yayasan Khadijah. Jejak KH Wahab Turcham semoga bisa kita ikuti bersama," kata Khofifah.

Di tengah guyuran hujan deras, doa pun mengalir bagi KH Wahab Turcham. Khofifah yang juga merupakan salah satu alumni Yayasan Khadijah mengucapkan terima kasih atas keteladanan beliau yang begitu luar biasa. 

"Mudah-mudahan Khadijah ini bisa melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang kedalaman ilmunya sudah tidak diragukan lagi," demikian harap Khofifah.

Syeikh Prof Dr Yusri dalam kesempatan tersebut berterima kasih atas kontribusi Khofifah sebagai pemimpin Jatim yang dinilai mampu melanjutkan perjuangan para ulama dalam berdakwah. Serta kepada KH Asep Saifuddin Chalim yang merupakan sahabat dekat para ulama besar. Syeikh Prof Dr Yusri merasa bersyukur dapat hadir dalam acara Haul ke-30 KH Abdul Wahab Turcham ini.

Nama Yayasan Khadijah sendiri juga telah menarik hati Syeikh Prof Dr Yusri Rusydi. Apalagi jalan menuju ilmu hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang menjadi fondasi pembangunan. Demikian pula perempuan merupakan fondasi bangsa. 

"Sungguh nama Yayasan Khadijah ini sangat menyentuh hati saya, bahwa ini adalah nama yang sangat hebat. Beliaulah Khadijah yang benar-benar memahami Islam sejak Islam diturunkan. Sungguh tidak ada yang lebih hebat dari keterangan yang diberikan Rasulullah SAW tentang Khadijah," ungkapnya. 

Nama istri Rasulullah SAW itu pula, yang kemudian menginspirasi KH Abdul Wahab Turcham untuk mendirikan Yayasan Khadijah Surabaya. 

KH Wahab Turcham merupakan seorang ulama yang lahir di Peneleh Surabaya pada 15 Januari 1915. Beliau adalah putra dari pasangan KH Achmad Turcham dan Hj Marwiyah.

KH Wahab Turcham sudah menunjukkan kecerdasan akademik sejak muda. Terutama kuat dalam hapalan. 

Mondok di KH Basuni Surabaya selama beberapa waktu, Abdul Wahab Turcham muda kemudian mengembara menuntut ilmu kepada KH Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang serta  beberapa kiai lain. 

Semasa hidupnya, KH Wahab Turcham dikenal sebagai sosok ramah dan sederhana, bahkan tidak ada barang berharga yang ditinggalkan kecuali semangat membesarkan Yayasan Khadijah.

Pembina Yayasan Khadijah Hj Djajilah Rahma memberikan saksi bahwa beliau semasa hidup sangat peduli dengan para muridnya. Pembawaannya sangat halus, tidak pernah marah dalam mengajar.

"Beliaunya sampai ada yang mengatakan wali," ungkapnya.

Setiap murid yang ia didik kemudian beliau angkat menjadi guru, ada yang ditunjuk menjadi guru dalam bidang ilmu sejarah, ilmu bumi dan matematika. 

Ketua III Yayasan Khadijah Dra Hj Fatmah Abbas juga tak ketinggalan mengagumi sosok KH Abdul Wahab Turcham. 

"Dalam mendidik anak-anak betul-betul bisa dijadikan contoh, sama sekali tidak pernah mengagungkan diri, tidak pernah menonjolkan kehebatannya, tetapi beliau selalu tawadhu," katanya.

"Pesan beliau adalah jangan mencari penghidupan di Khadijah, tetapi hidupilah Khadijah," kata Fatmah mengenang ucapan KH Wahab Turcham.

KH Wahab Turcham ingin Sekolah Khadijah melahirkan para pendidik unggul. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Umum PW Muslimat NU Jawa Timur.

"Beliau punya visi dan cita-cita luar biasa, dan kini kita saksikan salah satu anak didik beliau Hj Khofifah Indar Parawansa. Andai beliau masih hidup, pasti beliau akan sangat bangga," ungkap Ketua Muslimat NU Jawa Timur Hj Masruroh Wachid.

Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah saat telah memiliki lima area dan lima panti asuhan di bawah kepemilikan Nahdlatul Ulama. Dulunya, sekolah ini khusus untuk perempuan.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.