TIMES SURABAYA, YOGYAKARTA – Satu orang warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) yang berpusat di laut Selatan Bantul, Yogyakarta.

Berdasarkan informasi dari Pusat Data dan Informasi  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (1/7/2023) dini hari, warga Bantul yang meninggal dunia karena gempa bumi yaitu Sudirah.

Perempuan berusia 67 tahun yang tinggal di Padukuhan Wonodoro, Mulyodadi, Bambanglipuro.tersebut meninggal dunia karena kaget, terjatuh dari tempat tidur ketika terjadi gempa bumi.

Selain itu, ada pula 2 orang warga dikabarkan mengalami luka ringan. Satu orang berada di Kabupaten Bantul dan 1 orang lainnya berada di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Sedangkan untuk kerusakan bangunan, data sementara menyebutkan ada 11 rumah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang mengalami kerusakan dan 4 rumah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Akibarnya, sejumlah warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa harus mengungsi ke tempat yang aman.

Tak hanya membuat kerusakan bangunan, gempa bumi juga membuat jaringan listrik mengalami kerusakan di sejumlah wilayah. BNPB menyebutkan, guncangan gempa tektonik dirasakan sejumlah warga yang tinggal di sejumlah wilayah seperti warga di wilayah DIY yaitu Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul.

Sedangkan di Provinsi Jateng seperti warga di Kota Surakarta, Kabupaten Kebumen, dan Klaten.Bahkan, guncangan gempa juga dirasakan warga di Jawa Timur seperti warga di Kabupaten Trenggalek, Pacitan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan parameter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa M6,4 berpusat di 86 km barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km. Dilihat pemodelan BMKG, pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, melihat intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen dan Ponorogo pada IV MMI, sedangkan Kediri III – IV MMI dan Mojokerto III MMI. BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar.

"Kami minta warga untuk waspada dan siap siaga untuk antisipasi adanya gempa susulan. Pastikan struktur bangunan rumah tetap kokoh sebelum kembali ke dalam rumah pascagempa. Persiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat aman sementara,” pinta Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. (*)