TIMES SURABAYA, MOJOKERTO – Kota Mojokerto tengah memperingati Hari Jadi Ke-105. Bulan Juni 2023 penuh dengan berbagai event-event menarik di Kota terkecil di Jawa Timur ini. Senin (12/6/2023) Kota Mojokerto Bershalawat menggema untuk bersama-sama mendoakan Kota Mojokerto yang aman, nyaman, kondusif, dan maju. Ribuan Syecher Mania dari berbagai daerah tumpah ruah di Lapangan Surodinawan.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan bahwa peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105 ini merupakan seluruh hasil jerih payah bersama untuk membangun Kota Mojokerto. Desember 2023, Wali Kota perempuan pertama ini akan mengakhiri masa pengabdiannya.
“Seluruh program-program yang telah kita canangkan, dan kita jalankan telah berjalan dengan baik. Insyaallah Desember 2023 ini saya akan mengakhiri masa pengabdian saya sebagai Wali Kota dengan seluruh capaian yang sudah 100 persen,” Kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, Senin (12/6/2023).
Habib Syech dalam Mojokerto Bershalawat di Lapangan Surodinawan, Kota Mojokerto, Senin (12/6/2023) (Dok. Kominfo for TIMES Indonesia)
“Bahkan ada 5 indikator kinerja yang melampaui target 100 persen. Hal itu semuanya bisa terwujud karena kontribusi seluruh elemen masyarakat, ada sinergi, kolaborasi dari seluruh jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, semuanya ikut berkontribusi untuk kemajuan Kota Mojokerto,” sambungnya.
Ning Ita berharap Desember 2023 nanti, dia bisa menyerahkan seluruh capaian kinerja Pemkot Mojokerto. Ita juga berharap dapat mengakhiri masa kepemimpinannya dengan baik.
Mojokerto Bershalawat bersama Habib bin Abdul Qodir Assegaf (Habib Syech) menjadi doa pengantar akhir masa kepemimpinan Wali Kota Mojokerto. Ning Ita juga melihat kebermanfaat yang dirasakan. Para pelaku UMKM Kota Mojokerto merasakan dampaknya dari Mojokerto Bershalawat 2023 kali ini.
“Semuanya menikmati kebermanfaatan atas terselenggaranya majelis ini,” kata Ning Ita.
Ning Ita berharap Kota Mojokerto selalu diberikan kedamaian, menjadi tempat tinggal yang didambakan oleh seluruh masyarakat Kota Mojokerto.
“Semoga Kota Mojokerto diberikan kedamaian, menjadi tempat tinggal yang aman, nyaman, kondusif, dan seluruh proses pembangunan berjalan dengan lancar, sehingga masyarakatnya semuanya merasa damai dan sejahtera,” pungkas Ning Ita.
Peringatan HUT Kota Mojokerto 2023
Juni 2023 memiliki rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105. Diawali dengan Ludruk Karya Budaya di Sekolah Soekarno Kecil hingga terakhir Lomba Bakar Sate di Rest Area Gunung Gedangan Kota Mojokerto. Berikut ini Kalender Event Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105.
1 Juni 2023 : Ludruk Karya Budaya di SDN Purwotengah
Juni 2023 : Bulan Bung Karno
1 – 30 Juni 2023 : Mojokerto Shopping Festival
12 Juni 2023 : Mojokerto Bershalawat bersama Habib bin Abdul Qodir Assegaf
18 Juni 2023 : Jalan Santai di lapangan Raden Wijaya
18 Juni 2023 : Festival Tahu Tek di Parkir Timur Sunrise Mall, Kota Mojokerto
18 – 23 Juni 2023 : Festival Permainan Tradisional & Festival Kuliner di Parkir Timur Sunrise Mall, Kota Mojokerto
27 Juni 2023 : Festival Mojobangkit di Lapangan Raden Wijaya – Rumah Rakyat
29 Juni 2023 : Lomba Bakar Sate di Rest Area Gunung Gedangan
Sejarah Hari Jadi Kota Mojokerto
Dikutip TIMES Indonesia, Sejarah pemerintah Kota Mojokerto tak lepas dari kerajaan Majapahit. Dimana sejarah mencatat dimana Majapahit berjaya pada masa yang dipimpin oleh ratu yang bernama Hayam Wuruk 1350-1389 M. Dengan mahapatih Gajahmada.
Maka sampai lah sejarah Majapahit di atas pada jaman penjajahan Belanda. Pada masa pendudukan Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.
Ribuan jamaah syechermania dari lintas daerah di Jawa Timur tumpah ruah padati di Lapangan Surodinawan, Kota Mojokerto, Senin (12/6/2023) (Dok. Kominfo for TIMES Indonesia)
Pada jaman era kemerdekaan di pada tahun 1945 Kota Mojokerto merupakan garis depan pertahanan Jawa Timur. Pasukan dipimpin oleh Panglima Divisi Sungkono dan akhirnya dipukul mundur. Kota Mojokerto menjadi basis perjuangan selama era kemerdekaan.
Telah menunjukkan semangat perjuangannya yang akan mengembalikan tanah penjajahan di Kota Mojokerto pada tahun 1945-1950. Pada tahun pasca kemerdekaan Kota Mojokerto pernah menjadi satu bagian dengan Kabupaten Mojokerto. Tampuk kepemimpinan di bawah Wali Kota yang sekaligus Komite Nasional Daerah.
Kota Mojokerto menjalankan pemerintahan pernah menjadi bagian dari pemerintah Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto sekaligus merangkap Wali Kota disamping Komite Nasional Daerah.
Jawa Timur pernah menjadi negara pada tahun 1948-1950. Pada saat itu bentuk negara Indonesia adalah Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada saat Jawa Timur resmi bubar sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat, muncul undang-undang tentang daerah otonomi kota Kecil Mojokerto.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950. Kemudian berubah status sebagai Kota Praja nomor 1 tahun 1957 berubah menjadi Kotamadya setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Yang merupakan bagian wilayah pengembangan Gerbangkertosusilo.
Kemudian berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. Kemudian muncul peraturan perundang-undangan yang menetapkan batas wilayah Kota madya di tahun 1982. Undang-undang nomor 47 tahun 1982 tentang perubahan batas wilayah kota madya 16,46 Km persegi atas dua wilayah kecamatan Magersari dan pralon 8 desa atau kelurahan.
Tim teknis pemekaran wilayah Kotamadya dan kabupaten Mojokerto memperoleh persetujuan dan menjadi Kotamadya akan dikembangkan sebagai Kota onde-onde 40 km persegi.
Pada tahun 1999 nomenklatur Pemerintah Daerah Kotamadya berubah nama menjadi Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 1999. UU 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Kotamadya tingkat 2 mojokerto berpindah nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
Hasil penelitian diterbitkan Wali Kota menemukan berdasarkan HK 66 tahun 1982 yang menetapkan bahwa Hari Jadi Kota Mojokerto pada tanggal 20 Juni. Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto melalui suatu proses kesejahteraan yang diawali melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |