https://surabaya.times.co.id/
Berita

Duta Petani Andalan Jatim Kembangkan Lean Farming Berbasis Kawasan

Minggu, 27 November 2022 - 21:04
Duta Petani Andalan Jatim Kembangkan Lean Farming Berbasis Kawasan Susanto, Koordinator Wilayah Duta Petani Milenial/Andalan (DPA/DPM) Kementerian Pertanian. (Foto: Polbangtan Malang)

TIMES SURABAYA, NGANJUK – Konsep pengembangan pertanian saat ini adalah pertanian cerdas atau smart farming, selain itu juga pengembangan sentra produksi pertanian berbasis kawasan. Petani dituntut untuk berpikir secara inovatif dan kritis karena adanya tuntutan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial. 

Berawal dari ide untuk memajukan petani bawang merah di Dusun Grendul, Desa Klagen Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, maka Susanto, Koordinator Wilayah Duta Petani Milenial/Andalan (DPA/DPM) Kementerian Pertanian, yang juga ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Joglo Nganjuk di Kabupaten Nganjuk, berinisiatif untuk mulai mengembangkan kawasan sentra budidaya bawang merah di wilayahnya.

Sejak dikukuhkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Duta Petani Kementan tahun 2021, Susanto bergerak mewujudkan mimpi  tersebut, dengan melakukan berbagai sosialisasi, sharing, diskusi, FGD hingga aksi di lapangan pada beberapa kelompok tani di wilayahnya dengan konsep Lean Farming Budidaya Bawang Merah Berbasis Kawasan, hingga memperoleh penghargaan Gubernur Jawa Timur sebagai karya teriovatif ke VI pada acara Inotek Award Propinsi Jawa Timur tahun 2022 pada Oktober lalu.

Duta-Petani-Milenial-b.jpg

Susanto menyatakan terinspirasi dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nuryamsi yang mengatakan bahwa daya saing merupakan hal penting dalam pertanian karena sering menjadi permasalahan.

"Yang harus dibangun adalah keunggulan kompetitif yang bisa ditangulangi dengan efisiensi produksi. Produksi tidak boleh boros," ujar Dedi. 

Demikian pula dengan berbagai sharing, termasuk dengan tim Polbangtan Malang tentang rancangan pengembangan korporasi petani, maka Lean Farming yang dilakukan merupakan metode perbaikan terus menerus untuk menghilangkan pemborosan.

"Langkah menuju Lean Farming, meliputi perbaikan produksi, memberikan nilai tambah, memiliki mapping, mengatur material/produksi berkelanjutan, serta mengilangkan semua pemborosan,” jelas Susanto.

Memberi nilai tambah bagi petani dapat dilakukan dengan cara pengurangan pembelian pestisida, serta integrasi dengan ikan lele. Pengurangan pestisida, dapat meningkatkan hasil dari 17 menjadi 18 ton/hektare, selain itu juga dapat dipanen ikan sebagai hasil samping yang nilainya cukup besar.

Susanto menambahkan, jika terbentuk korporasi maka seluruh proses akan ditata menjadi lebih baik, mulai dari kemudahan akses modal, dan kerjasama, perbaikan budidaya, pengaturan tanam, pengelolaan alsintan, manajemen pasca panen melalui gudang pengering dan akhirnya bisa ekspor bawang merah.

"Oleh karenanya, akan terus diupayakan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Polbangtan Malang sebagai institusi pembina DPA di Jawa Timur dalam mendukung Lean Farming berbasis kawasan dan korporasi," ujarnya. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.