TIMES SURABAYA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa tak kuasa meneteskan air mata saat momen penyerahan program bedah rumah kepada para guru.
Dalam sebuah acara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Jawa Timur di Grand City Surabaya, Senin (1/12/2025), santunan diberikan kepada puluhan guru penerima. Tanpa banyak kata, Khofifah secara simbolis menyerahkan bantuan.
Tak butuh waktu lama untuk berdiri di atas podium, ia mengucapkan terima kasih dengan intonasi pelan pula terbata-bata.
Bedah rumah guru merupakan program terbaru yang baru saja diluncurkan untuk mendukung kesejahteraan para pendidik. Program inisiatif pribadi Gubernur Khofifah tersebut ditujukan bagi para guru dengan kondisi keterbatasan ekonomi.

"Beliau ingin memastikan guru yang ekonominya terbatas bisa tinggal di rumah layak, sehingga bisa lebih fokus mengajar," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, Senin (1/12/2025).
Ia berharap 2026 nanti menjadi momentum lompatan kesejahteraan bagi para guru di Jawa Timur, termasuk wacana peluang penyesuaian gaji melalui efisiensi anggaran dan kebijakan yang lebih berpihak kepada para guru.
"Penghormatan dan kesejahteraan guru harus terus ditingkatkan sesuai kebutuhan di lapangan," sambungnya.
Lebih lanjut Aries menyampaikan, Gubernur Khofifah memiliki banyak agenda kunjungan ke luar pulau, salah satunya di Sumatera Utara untuk memberikan bantuan secara langsung kepada warga terdampak bencana alam banjir bandang.
"Namun, karena adanya momentum Hari Guru Nasional dan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Jawa Timur ini, beliau hadir spesial untuk Bapak Ibu Guru semua," ucap Aries.
Berkat para guru hebat, kata Aries, Jatim setiap tahun selalu menjadi juara umum di setiap event baik sains, akademik, maupun olahraga. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), ia ucapkan terima kasih.
"Tentu karena dukungan hebat dari guru hebat di Jatim yang selalu memberikan perhatian luar biasa," ujarnya.
Salah satu bentuk kepedulian kepada para guru hebat itu, adalah dengan peluncuran program bedah rumah yang menyasar guru di berbagai wilayah.
Salah satu penerima Program Bedah Rumah adalah Diky Musa Ferdianto, GTK (guru dan tenaga kependidikan) SMAN 1 Sumber Probolinggo.
Sebelumnya, Diky tinggal di dalam rumah beratap seng yang berlubang dan hanya ditahan oleh sejumlah batang pohon bambu. Temboknya pun sekadar memanfaatkan papan bekas yang ia jumpai seadanya, kemudian ditambal dengan paku agar saling lekat.
Namun kin, Diky tersenyum lega. Kondisi rumahnya dapat diperbaiki sehingga lebih layak, aman, dan nyaman ditempati.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, Senin (1/12/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah, Bapak Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Ibu Kepala Sekolah, Baznas, bedah rumah ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," ujar Diky terharu.
Program bedah rumah guru ini memberikan manfaat luar biasa bagi para guru, sekaligus menjadi simbol apresiasi Pemprov Jatim dalam momentum Hari Guru Nasional 2025 sebagai wujud kepedulian nyata atas dedikasi tenaga pendidik.
Sementara pada kesempatan peringatan Hari Guru Nasional tersebut, turut diserahkan penghargaan apresiasi. Ada enam orang penerima penghargaan Guru Inspiratif, 26 guru penerima program Bedah Rumah, GTK Transformatif Pendidik, GTK Transformatif Kepala, GTK Transformatif Kepala, GTK Transformatif Guru, GTK Dedikatif, GTK Pelopor Komunitas Belajar Guru, GTK Transformatif, GTK Transformatif Tutor, dan GTK Dedikatif Guru TK/Pendidik PAUD/Tutor.
Ada pula dua kepala daerah yang menerima penghargaan karena berkontribusi dalam peningkatan pendidikan dan kesejahteraan guru. Keduanya adalah Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gubernur Jatim Khofifah Bedah Rumah Guru dengan Keterbatasan Ekonomi
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |