TIMES SURABAYA, MOJOKERTO – Semarak peringatan Hari Santri Nasional 2022 (HSN 2022) mulai terlihat di Mojokerto. Salah satunya dengan adanya Manifesto Santri yang digagas oleh Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Manifesto santri ini disampaikan di Gedung MWC NU Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Minggu (16/10/2022).
Manifesto ini disampaikan untuk menegaskan semangat santri dalam membangun peradaban negeri dengan memedomani Islam ahlussunah wal jamaah, akhlakul karimah, dan menjunjung ukhwah basyariah dan islamiah. Manifesto ini diumumkan oleh Badan Semi Otonom (Banom) yang ada di tubuh NU. Diantaranya, Muslimat NU, GP. Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, ISHARI, PAGAR NUSA, dan JQH.
Penggagas manifesto, Samsul Ma'arif mengatakan bahwa latar belakang di balik manifesto santri ini dideklarasikan adalah semangat pembuktian bahwa santri Indonesia terbuka untuk kemajuan.
"Ini adalah sebuah pembuktian bahwa santri itu tidak seperti yang terlihat sarungan, buluk, konservatif, tapi yang melek teknologi, paham analisa, bisa berpolitik, yang tidak sektoral, dan yang tidak sektoral. Kita bisa menerima perbedaan itu sebagai sebuah nikmat dan anugerah," ujarnya.
"Semangat manifesto ini agar kita bisa memedomani dan menjadi semangat untuk kita semua agar lebih positif dan konstruktif," jelasnya.
Berikut isi Manifesto Santri
Pertama, Kami Santri Mojosari bertekad, dengan penuh khidmat takzdim dan patuh atas titah Kiai terutama untuk tujuan kemajuan organisasi pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Kedua, Kami Santri Mojosari akan selalu menjunjung tinggi marwah masyayikh dan muassis Nahdlatul Ulama dengan tetap berpedoman pada akhlakul karimah dalam menjalankan roda oganisasi.
Ketiga, Kami Santri Mojosari, berfungsi dan bertanggungjawab untuk membumikan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah dalam pedoman berperilaku dan berpolitik.
Keempat, Kami Santri Mojosari, berkewajiban menjaga ukhuwah Basyariyah dengan melibatkan secara aktif semua elemen bangsa dalam menjaga harmoni sosial dan kerukunan sesama.
Kelima, Kami Santri Mojosari, akan berjuang sekuat tenaga dalam pelestarian tradisi puja-puji terhadap Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai suri tauladan terbaik sepanjang masa.
Terpisah, Ketua MWC NU Mojosari, Zainal Arifin menambahkan bahwa momentum peringatan HSN di Mojosari, Kabupaten Mojokerto akan berbeda. Salah satunya adalah adanya manifesto santri. Kemudian pelantikan MWC NU Mojosari yang akan dilaksanakan tepat pada HSN 22 Oktober mendatang. Hingga melibatkan berbagai elemen masyarakat dari lintas agama.
"Pelantikan MWC NU kami nanti akan melibatkan komunitas lintas agama. Salah satunya itu melibatkan paduan suara dari gereja," jelasnya.
Pihaknya juga akan mengundang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam HSN 2022 dan pelantikan MWC NU Mojosari mendatang. Termasuk menampilkan barongsai apabila hal ini dimungkinkan. "Kami juga telah berkomunikasi dengan FKUB terkait agenda kami. Kalau dimungkinkan kita akan meminta teman-teman untuk menampilkan barongsai," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Faizal R Arief |