https://surabaya.times.co.id/
Berita

Gubernur Khofifah: Pancasila Perkokoh Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan Zaman

Minggu, 01 Juni 2025 - 14:34
Gubernur Khofifah: Pancasila Perkokoh Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan Zaman Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Dok.Humas Pemprov Jatim)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, menyerukan pentingnya memperkuat penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi ideologis bangsa di tengah derasnya tantangan internal dan global yang dihadapi Indonesia saat ini.

Dalam pernyataannya menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2025), Khofifah menegaskan bahwa tema nasional tahun ini, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, bukan sekadar peringatan simbolik, melainkan panggilan sejarah untuk menjaga arah kebangsaan Indonesia agar tidak goyah di tengah gejolak zaman.

“Pancasila adalah kompas moral bangsa. Di saat dunia menghadapi disrupsi teknologi, krisis iklim, hingga polarisasi geopolitik, kita harus kembali ke akar nilai-nilai kebangsaan yang telah dirumuskan para pendiri bangsa,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya di tengah melaksanakan ibadah haji, Minggu (1/6/2025). 

Khofifah menyebut, bahwa ancaman terhadap integritas bangsa tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam. 

IMG-20250601-WA0044.jpg

Di antaranya adalah menguatnya sentimen identitas sempit, menurunnya literasi digital yang membuka ruang bagi hoaks dan disinformasi, serta meningkatnya jurang ketimpangan sosial.

“Pancasila bukan hanya ideologi negara, tapi kekuatan hidup. Ia membimbing kita dalam berbangsa, sekaligus memagari kita dari ekstremisme dan pragmatisme yang merusak tatanan nilai,” kata Khofifah.

Khofifah menilai, tantangan ideologis saat ini bersifat cair dan masif, termasuk dalam bentuk infiltrasi budaya global yang mengikis semangat gotong royong, serta menguatnya individualisme dan konsumerisme di kalangan generasi muda.

Untuk itu, Khofifah mendorong agar penguatan nilai-nilai Pancasila dilakukan secara sistematis, mulai dari pendidikan karakter di sekolah, narasi kebangsaan di ruang digital, hingga afirmasi terhadap kebijakan yang berkeadilan sosial.

“Kalau kita ingin menuju Indonesia Raya yang kita cita-citakan, kita harus mulai dari hal-hal yang paling mendasar: membangun keadilan, menghargai perbedaan, dan memperkuat solidaritas. Semua itu adalah ruh dari Pancasila,” tegasnya.

Khofifah yang juga Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menekankan pentingnya peran kaum ibu dan generasi muda dalam mentransmisikan nilai-nilai kebangsaan dari rumah ke ruang-ruang publik.

“Pancasila bukan hanya urusan negara, tapi urusan setiap warga negara. Ia hidup di ruang keluarga, sekolah, tempat ibadah, bahkan di media sosial,” ujarnya.

Mengakhiri pernyataannya, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak jemu-jemu merawat Indonesia dengan semangat kebangsaan, agar cita-cita besar bangsa ini bisa terus melaju, tidak hanya untuk menjadi kuat, tetapi juga bermartabat di mata dunia.

“Jayalah Pancasila, jayalah Indonesia,” pungkas Khofifah. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.