TIMES SURABAYA, JOMBANG – Diduga jengkel, warga Kabupaten Jombang bikin pamflet Gerakan Stop Berita Covid-19. Gerakan tersebut langsung viral di media sosial.
Belum diketahui siapa inisiator yang membuat gerakan yang bertuliskan "warga Kab. Jombang kompak untuk tidak upload berita tentang Covid, Biar masyarakat tenang, tentram, Stop info Covid".
Menanggapi pamflet yang viral tersebut Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Syarif Hidayatullah menyatakan setuju.
Menurutnya, gerakan yang dilakukan warga Jombang mengenai stop berita Covid-19 sangat wajar dilakukan.
Mengingat banyak berita Covid-19 yang meresahkan dan mengawatirkan masyarakat.
Pamflet stop berita covid (Foto : Grup Whatsapp)
Justru jika sudah tahu bagaimana bahayanya Covid-19, perlu adanya berita yang mengdukasi agar masyarakat tidak semakin khawatir dan takut dengan Covid-19, agar imun masyarakat juga semakin kebal.
"Kelihatannya masyarakat sudah bosan berita Covid-19. Mereka lebih butuh berita edukasi yang membangun mental dan imun mereka," katanya, kepada TIMES Indonesia, Minggu (11/7/2021).
Pihaknya sendiri juga tidak mengelak dan mempercayai bahwa Covid-19 itu benar adanya dan sangat membahayakan.
Namun, pemberitaan Covid-19 yang berlebihan, justru membuat masyarakat semakin muak dan tidak percaya akan adanya Covid-19.
"Akibatnya, masyarakat akan lalai untuk menaati protokol kesehatan," jelasnya.
Pria yang juga sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Jombang ini sangat mendukung dengan adanya Gerakan Stop Berita Covid-19 yang berlebihan.
"Ayo sama-sama perangi Covid-19 dengan berita yang positif dan memberikan edukasi kesehatan buat masyarakat," ajak pria yang akrab disapa Gus Sentot ini.
Terakhir pihaknya mengajak masyarakat agar terus disiplin menjalankan proktokol kesehatan ketika menjalani aktifitas dimanapun berada.
"Mari tingkatkan kesadaran diri untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Semoga pandemi ini segera berakhir," pungkasnya.
Untuk diketahui, warga Kabupaten Jombang bikin pamflet Gerakan Stop Berita Covid-19. Gerakan tersebut langsung viral di media sosial. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |