https://surabaya.times.co.id/
Berita

200 Tahun Klenteng Hok Sian Kiong, Wali Kota: Mojokerto Kota Harmonis

Minggu, 14 Mei 2023 - 11:40
200 Tahun Klenteng Hok Sian Kiong, Wali Kota: Mojokerto Kota Harmonis Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari pada saat membuka secara resmi Kirab Budaya dalam peringatan 2 abad Klenteng Hok Sian Kiong, Kota Mojokerto, Minggu (14/5/2023) (Dok. TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, MOJOKERTOKlenteng Hok Sian Kiong genap memasuki abad kedua (200 tahun). Puncak perayaannya digelar dengan manampilkan Kirab Budaya sebagai wujud semangat persatuan dan persaudaraan antarumat beragama.

Kirab ini menjadi sebuah bentuk representasi Kota Mojokerto yang harmonis dan humanis. Kirab Budaya ini dihelat di Klenteng Hok Sian Kiong, Kota Mojokerto, (14/5/2023) dengan dihadiri 51 perwakilan Klenteng se-Indonesia dan 6 perwakilan pemeluk agama.

Peringatan 200 tahun Klenteng Hok Sian Kiong ini juga dibarengi dengan Yang Mulia (YM) Makco Thian Shang Sheng Mu yang ke-1063. Dia dikenal sebagai Dewi Laut, penolong para pelaut, serta pelindung etnis China di wilayah Selatan dan imigran di Asia Tenggara. Kultus Tian Shang Sheng Mu terutama berkembang pada wilayah pesisir pantai dimana penduduknya bergantung dengan aktivitas kelautan.

“Kirab budaya tahun ini adalah sebuah ritual budaya yang bisa mempersatukan berbagai latar belakang baik etnis, ras, suku, maupun agama namun seluruh kebhinekaan itu tetap bisa menyatu dengan harmonis dan penuh kekeluargaan di Kota kita tercinta,” terang Wali Kota Mojokerto, Ika Puspisatasari, Minggu (14/5/2023).

“Ini adalah wujud bahwa Kota Mojokerto adalah Kota yang harmonis, kota yang aman, kota yang nyaman, kota yang damai bagi siapa saja yang tinggal di dalamnya,” sambungnya.

Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto juga menyebutkan bahwa Kirab Budaya kali ini menampilkan berbagai jenis pertunjukan dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Etnis, dan suku yang berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan betapa harmonisnya warga Kota Mojokerto.

“Ini akan menjadi tonggak sejarah, bahwa Kota Mojokerto akan menjadi barometer Kota yang harmonis, akan menjadi rujukan bagi siapa saja untuk belajar menciptakan kerukunan ini, bahwa ini adalah idaman dan dambaan bagi siapa saja,” tegasnya.

Tentang Klenteng Hok Sian Kiong

Mengutip dari website resmi Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI, tempat ibadat Tri Dharma Hok Sian Kiong didirikan pada tahun 1823 dengan akte notaris tanggal 23 Desember1823 pada masa penjajahan kolonial Belanda berlokasi di Sentanan Kidul (Sekarang Jalan Kapten Piere Tendean) yang merupakan gudang milik Oei Kiem Hoa.

Berkat jasa dari Letnan Ong An Thay, Oei Kiem Hoa, dan Letnan Tjoa Sien Kie, (dari Surabaya), keberadaan tempat ibadat Tri Dharma Hok Siang Kiong dipindahkan ke Jalan Panglima Sudirman No. 1 pada tahun 1874 hingga sekarang.

Bangunan Klenteng Hok Sian Kiong awalnya berada di halaman sisi selatan yang saat ini digunakan sebagai ruang altar Kwan Im Hud Co, baru pada tahun 1906 atas usaha Letnan Ong An Thay dilakukan pembangunan gedung yang baru berada di depannya (utara bangunan lama) yang saat ini digunakan sebagai bangunan induk altar Makco Thian Shang Sheng Mu.

Perubahan dan perbaikan Klenteng Hok Sian Kiong terus dilakukan tahun 1930 atas usaha Kongsi Tan Oen Liang dengan arsitek Liem Toen Thay. Pembangunan ini mencakup bagian sayap di kanan dan kiri bangunan induk.

Setelah kegiatan perbaikan dan pembangunan selesai, Klenteng Hok Sian Kiong dijaga oleh Bio Kong, The Ting Kiauw dengan tugas sehari-hari penata pelaksana kegiatan peribadatan baik untuk diri sendiri maupun untuk kepentingan umat.

Pembangunan fisik dan fasilitas pendukung tempat ibadat Tri Dharma Hok Sian Kiong terus berlangsung dari masa kolonial Belanda hingga Jepang, meskipun pada masa Jepang mulai menurun drastis karena situasi politik yang ada.

Setelah memasuki masa kemerdekaan tahun 1945, mulai ada kebebasan untuk beribadah termasuk di Klenteng Hok Sian Kiong yang berarti Klenteng "perikebajikan" ini. Sekitar tahun 1955 bangunan sebelah barat klenteng digunakan sebagai Vihara.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto telah menetapkan Klenteng Hok Sian Kiong menjadi salah satu cagar budaya di Kota Mojokerto. Klenteng ini bisa menjadi salah satu rujukan wisata yang ada di Kota Mojokerto.

“Hok Sian Kiong ini adalah salah satu wisata sejarah yang telah ditetapkan sebagai destinasi cagar budaya. Mari kita sebarkan ke berbagai pelosok negeri bahwa ada destinasi wisata sejarah yang layak dikunjungi di Kota Mojokerto,” pungkas Wali Kota perempuan pertama ini.

Terpisah, Ketua Panitia HUT Ke-200 Klenteng Hok Sian Kiong Hok Sian Kiong, Suyanto menyampaikan bahwa tujuan digelarnya Kirab Budaya di Klenteng Hok Sian Kiong ini adalah untuk menambah semangat persatuan dan toleransi antarumat beragama. “Tujuan kami menyelenggarakan Kirab budaya ini adalah menambah semangat persatuan, toleransi umat beragama dan melestarikan budaya sebagai cagar budaya di Kota Mojokerto,” ungkap Suyanto.(*)

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.