https://surabaya.times.co.id/
Berita

Gubernur Khofifah Resmikan Pembaruan Laboratorium Mikrobiologi BBLK Surabaya

Selasa, 11 Oktober 2022 - 17:35
Gubernur Khofifah Resmikan Pembaruan Laboratorium Mikrobiologi BBLK Surabaya Gubernur Khofifah saat meninjau Laboratorium Mikrobiologi AMR di BBLK Surabaya, Selasa (11/10/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYAGubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembaruan Laboratorium Mikrobiologi Antimicrobial Resistance (AMR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Selasa (11/10/2022). 

Pembaruan Laboratorium Mikrobiologi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris.

Melalui The Fleming Fund, Kedubes Inggris memberikan bantuan peralatan bernama MALDI-TOF, renovasi gedung serta pelatihan. 

"Ada bantuan peralatan dan pelatihan staff," terang Wakil Dubes Inggris Matthew Downing. 

Lebih lanjut Matthew menjelaskan, The Fleming Fund sendiri mendorong tindakan melawan resistensi obat untuk dunia yang lebih sehat.

Gubernur Khofifah mengatakan, keberadaan Laboratorium Mikrobiologi AMR ini sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) antara lain Reformasi Sistem Kesehatan Nasional. 

Khofifah-Laboratorium-2.jpgRuang Laboratorium Mikrobiologi AMR BBLK Surabaya, Selasa (11/10/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Pada posisi inilah, betapa penguatan dari seluruh layanan kesehatan, ada SDM nya pasti. Ada Alkesnya, ada update dari berbagai kebutuhan layanan," ungkap Khofifah. 

Atas seluruh bantuan komprehensif tersebut, Khofifah menyampaikan terima kasih kepada Dubes Inggris. Kehadiran Laboratorium Mikrobiologi ini sekaligus menjadi kado HUT ke-77 Provinsi Jatim. 

"Ini menjadi hadiah yang sangat indah bagi Provinsi Jatim. Tapi BBLK ini tidak hanya jadi rujukan Jatim, sebagian besar Indonesia Timur dan Kalimantan ke sini," ujarnya.

Khofifah berharap bantuan Laboratorium Mikrobiologi AMR  tersebut juga dapat meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan mengantisipasi proses mutasi bakteri maupun virus pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala BBLK Surabaya dr Budi Sylvana mengatakan, Laboratorium Mikrobiologi AMR BLLK Surabaya merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini. 

Laboratorium Mikrobiologi AMR tersebut memang akan menjadi pusat rujukan nasional. 

"Kita lebih ke pemantapan mutunya dan pusat rujukannya dan di Jakarta sudah kita siapkan," kata dia. 

"Kita di sini juga punya rumah sakit sentinel. Misalnya RSUD Dr Soetomo, RS Syaiful Anwar, jadi untuk penjaminan mutunya dilakukan oleh kita," ucap dr Budi.

Ia menambahkan, saat ini banyak pasien dengan berbagai kasus kesehatan mengalami resistensi terhadap antibiotik tertentu. 

Dengan kehadiran laboratorium ini, pihak rumah sakit maupun layanan kesehatan bisa membawa sample untuk mencegah mutasi bakteri. Sehingga, mereka bisa memberikan antibiotik sesuai rujukan hasil laboratorium. 

"Kita mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan antibiotik karena cukup banyak efisiensi yang bisa dilakukan kalau kita melakukan pemeriksaan AMR terlebih dahulu," kata dr Budi. 

Khofifah-Laboratorium-3.jpgGubernur Khofifah, Wakil Dubes Inggris Matthew Downing dan Kepala BBLK Surabaya dr Budi Sylvana, Selasa (11/10/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Dokter Budi memberikan satu contoh kasus di rumah sakit Tulungagung. Rumah sakit tersebut bisa menghemat pengeluaran hingga miliaran per tahun untuk menekan penggunaan antibiotik karena telah menemukan spesifikasi antibiotik yang harus digunakan. 

"Karena spesifik antibiotik yang digunakan," tandasnya.

Spesialis Mikrobiologi Klinik, dr. Titiek Sulistyowati, M. Ked. Klin, Sp. MK menuturkan, secara teknis, setiap pasien dengan keluhan kesehatan tertentu, misal seperti infleksi, bisa langsung melakukan pemeriksaan mikrobiologi melalui layanan kesehatan atau rumah sakit.

Hasil laboratorium mikrobiologi bisa digunakan oleh dokter untuk menentukan jenis antibiotik yang cocok bagi pasien. 

"Karena tidak semua antibiotik bisa cocok untuk semua bakteri," terang dr Titiek. 

Sedang pada umumnya, antibiotik yang memiliki spektrum luas untuk membunuh seluruh bakteri tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan. 

"Karena harus dipersempit bakterinya yang mau dibunuh, jadi dia pakai antibiotik yang khusus untuk bakteri tersebut supaya penggunaan antibiotik lebih bijak," ujarnya. 

Bahaya Kesalahan Konsumsi Antibiotik 

Dokter Titiek mengungkapkan, dalam tubuh seseorang ada bakteri patogen atau bakteri jahat dan bakteri baik. 

"Kalau bakteri baik ini kena antibiotik, dia bisa ikut terbunuh," tandasnya.

Jika antibiotik terus memapar tubuh pasien dengan jenis kebutuhan tidak sesuai, dikhawatirkan memunculkan sifat kebal terhadap antibiotik. 

"Kalau sudah kebal terhadap antibiotik, dia sudah tidak bisa diobati dengan antibiotik itu lagi dan biasanya butuh antibiotik lain yang lebih tinggi. Dalam artian dia menjadi lebih ganas," ucap dr Titiek. 

Bakteri kemudian bermutasi menjadi lebih kebal terhadap antibiotik dan memperparah kondisi pasien. 

Antibiotik sendiri terdiri dari berbagai golongan. Namun, penemuan antibiotik tidak secepat ketika bakteri bermutasi. 

"Kita tidak bisa mengimbangi kepintaran bakteri ini kalau kita papar antibiotik. Maka, gunakan antibiotik itu secara bijak dan bakteri tidak semakin kebal. Itulah yang menjadi konsen Indonesia sekarang," ujarnya. 

Dokter harus hati-hati saat membedakan antara penyakit akibat virus atau bakteri. Jika virus, maka tidak boleh minum antibiotik. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan.

Pihak RS akan mengirim sample ke Laboratorium Mikrobiologi AMR. 

Sample bakteri didiamkan selama satu malam, dieramkan baru diidentifikasi dengan alat bernama MALDI-TOF. Setelah itu baru diidentifikasi jenis bakteri dan dokter bisa memberikan antibiotik yang sesuai.

"Jika virus diobati antibiotik itu akan sia-sia. Karena akan membunuh bakteri yang ada di usus atau tenggorokan dan bisa menimbulkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik. Makanya hati-hati penggunaan antibiotik. Khasnya juga biasanya demam jika virus langsung tinggi, kalau bakteri biasanya demam sumer," terang dr Titiek usai peresmian Laboratorium Mikrobiologi AMR BBLK Surabaya yang juga dihadiri oleh Gubernur Khofifah tersebut. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.