https://surabaya.times.co.id/
Berita

Petani Pinggiran di Bondowoso Sukses Budidaya Melon, Bikin Pj Bupati Kagum

Sabtu, 20 April 2024 - 18:11
Petani Pinggiran di Bondowoso Sukses Budidaya Melon, Bikin Pj Bupati Kagum Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto saat panen melon di Desa Kretek, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. (Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Salah seorang petani di Desa Kretek, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, berhasil membudidaya buah melon, semangka dan blewah. 

Tiga buah tersebut dibudidaya di sawah pribadinya seluas sekitar 100 meter persegi (m2) lebih, dengan menggunakan media semai non plastik. 

Di lahan tersebut juga dibangun sejumlah green house yang dibuat sendiri oleh petani bernama Suliwa tersebut. 

Menurut Suliwa, ide penggunaan semai non plastik itu muncul karena ingin lahannya bisa steril dari sampah plastik. 

Kemudian ia berdiskusi dengan banyak petani, dan pegiat ketahanan pangan dan lahirlah ide tersebut. 

Media semai non plastik yang ia buat, yakni soil blok yang dibuat menggunakan cetakan besi. 

“Ingin tidak meninggalkan sampah plastik di lahan, ingin lahan tetap steril dari plastik, muncul ide itu akhirnya,” kata dia. 

Tak hanya ramah lingkungan, buah-buah yang ditanamnya memiliki keunggulan dibanding lainnya. Yakni rasa yang lebih krispi, daging lebih tebal, serta seragam buahnya. 

Keberhasilan petani lokal melakukan ide budidaya melon dan semangka tanpa plastik ini mendapatkan apresiasi dari Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto.

Bahkan Pj Bupati menyempatkan hadir di acara petik melon dan semangka di sawah pribadi Suliwa, pada Jumat (19/4/2024). 

Bambang menyebutkan, petani melakukan budidaya tanpa mengeluh pada pemerintah. Sehingga, menurutnya ini perlu mendapatkan dukungan. 

“Mandiri, sangat mandiri. Dan itu saya akui,” ujar Pj Bupati.

Agar bisa terus berkembang, Bambang mengatakan, pihaknya melalui Dinas Pertanian berencana akan memberikan sejumlah dukungan. Berupa pembangunan green house, dan kandang komunal untuk pupuk organik. 

Selain itu, keluhan air yang sulit juga akan segera dicarikan jalan keluarnya. 

“Karena air disini kan sulit, minim. Jadi biasanya paling cuma tanam padi satu kali. Dengan adanya air, nanti bisa jadi dua atau tiga kali,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Hendri Widotono menjabarkan, sejumlah support yang tadi menjadi perhatian Pj Bupati untuk diberikan pada petani akan segera direalisasikan. 

Salah satunya, yakni pembangunan green house. Kemudian akan mengalirkan air dari dusun Petung ke kawasan tersebut.

“Itu bisa mengairi sawah sekitar 150-an lebih hektar,” imbuh dia. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.