TIMES SURABAYA, MALANG – Perlindungan terhadap risiko penyakit kritis juga terus diwujudkan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) dalam memberikan klaim kepada nasabah yang sakit ataupun meninggal dunia.

Direktur dan Chief Operation Officer Generali Indonesia, Jutany Japit mengungkapkan dalam kuartal 1 di tahun 2024 ini, atau sejak Januari - Maret, sudah ada Rp33,5 miliar asuransi yang mereka cairkan.

"Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, Generali Indonesia telah membayarkan hampir 3.000 kasus klaim dengan total Rp33,5 Miliar pada kuartal 1-2024 untuk klaim meninggal dunia, kesehatan dan penyakit kritis," ucapnya saat memberikan santunan kepada salah satu nasabahnya di Malang yang meninggal dunia, Jumat (17/5/2024).

Jika ditinjau secara nasional, pada 2024 ini perusahaan asuransi tersebut mengaku telah membayarkan klaim senilai Rp293,2 Miliar untuk lebih dari 69.000 kasus klaim, yang mencakup klaim meninggal dunia, kesehatan dan penyakit kritis. 

Di Malang, perusahaan asuransi tersebut memberikan santunan kepada keluarga keluarga alm Sriyana yang meninggal akibat stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Ahli waris nasabah menerima klaim sebesar lebih dari Rp500 juta.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu nasabah kami, dan disaat yang sama kami bersykur bisa menjadi bagian penting dalam memberikan perlindungan finansial kepada keluarga yang ditinggalkan," pungkasnya.

Sementara itu, Youla istri alm Sriyana menceritakan bahwa awalnya keluarganya merasa tidak perlu dan tidak percaya dengan asuransi. namun akhirnya pihaknya memutuskan untuk menjadi nasabah Generali Indonesia. "Selepas suami meninggal, saya dan keluarga sudah merasakan manfaatnya. Kami bangga, seorang Ayah yang semasa hidupnya selalu mengabdikan diri untuk keluarga, setelah wafat masih membekali kami secara finansial untuk keberlangsungan hidup. Inilah bukti cinta beliau yang besar kepada kami," pungkasnya. (*)