TIMES SURABAYA, SURABAYA – Buku adalah jendela dunia. Bagi para pencintanya, bukan bukan sekadar kertas tanpa makna. Buku menjadi surga pengetahuan hingga barang koleksi berharga. Pameran buku pun masih memiliki pasar tersendiri, terutama Bazar Buku Internasional Big Bad Wolf Books (BBW).
Pameran berlogo serigala ikonik ini merupakan 'toko buku' skala internasional yang selalu ditunggu setiap tahun. Banyak buku bagus dan unik hingga novel best seller yang sulit ditemukan.
Dan BBW segera mengawali perjalanan literasinya pada tahun 2025. Kota Surabaya menjadi pemberhentian pertama, membawa lebih dari 350.000 buku baru. BBW Surabaya akan hadir di Surabaya Convention Center, Pakuwon Mall - PTC mulai 8 Mei hingga 18 Mei 2025, buka setiap hari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, dan bebas biaya masuk.
Kembalinya BBW ke Surabaya bukan tanpa alasan. Surabaya tak sekadar kota terbesar kedua di Indonesia.
Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) merupakan tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2023. Angkanya mencapai 80,3 poin. Satu-satunya kota yang dinilai masuk TGM kategori Sangat Tinggi. Begitu pula tingkat durasi membacanya juga Sangat Tinggi, kurang lebih 3 jam.
"Data inilah yang selalu membawa kami kembali ke Surabaya," ungkap Marthius Wandi Budianto, Direktur Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia saat press conference di Museum Pendidikan Surabaya, Rabu (30/4/2025).
Marthius menjelaskan, buku-buku internasional pilihan, buku anak, literatur, bisnis, desain, dan berbagai genre lainnya akan ditawarkan dengan diskon hingga 90 persen.
Acara BBW Surabaya 2025 kembali didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pengunjung dapat menikmati berbagai keuntungan khusus bagi nasabah BCA, termasuk tambahan diskon 5 persen untuk transaksi dengan produk BCA, dan promo menarik lainnya selama acara berlangsung.
Hadir sebagai tamu spesial mengawal langkah BBW Surabaya 2025, Andrew Yap, Pendiri, Big Bad Wolf Books. Ia akan berbagi secara singkat tentang perjalanan BBW dari Malaysia ke lebih dari 49 kota di 17 negara dengan misi sama, yaitu menanamkan kecintaan membaca dan memperkuat literasi global.
"Big Bad Wolf Books berawal dengan cita-cita membuat buku lebih terjangkau dan mudah diakses siapa saja, di mana saja," jelas Marthius.
Ia menyampaikan, BBW Indonesia hadir untuk merayakan esensi membaca, memperkaya diri, memperluas wawasan, dan menginspirasi perubahan.
Dalam semangat mendorong perubahan positif sejak usia dini, sebagai penulis buku anak, pengamat anak, dan praktisi psikologi di Surabaya, Bunda Watiek Ideo, turut mengungkapkan, membaca bukan hanya membuka pintu ilmu, tapi juga membangun karakter anak sejak dini. Ada benih impian yang tertanam. Perubahan besar berawal dari langkah kecil di rumah.
"Dengan mendekatkan buku kepada anak-anak, kita bukan hanya mencetak pembaca, tapi juga membentuk pemimpin masa depan. Big Bad Wolf menjadi salah satu gerbang untuk memulai perubahan itu," ujarnya.
Untuk Arek-arek Suroboyo, inilah saatnya berburu buku berkualitas dengan harga terjangkau, menjelajahi ribuan cerita, dan menjadi bagian dari gerakan perubahan. Karena dalam setiap buku, tersimpan kunci untuk membuka dunia baru, satu halaman, satu pembaca, satu masa depan.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |