TIMES SURABAYA, BLITAR – Jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H, biasanya produk makanan yang laris manis di pasaran adalah aneka jajaran ringan dan kue kering. Namun anggapan itu tak benar, karena produk salah satu UMKM asal Kelurahan/Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar justru diserbu pembeli.
Produk yang banjir pesanan asal Kademangan saat momen Ramadan ini adalah Sambel Mak'e buatan Sutini. Sambel tersebut memiliki cita rasa yang luar biasa. Pokoknya siap menggoyang lidah siapapun yang mencicipinya.
Sutini telah menggeluti bidang usaha membuat produk sambal ikan laut sejak 2016 silam. Produk sambalnya yang digandrungi masyarakat dinamakan Sambal Mak'e. Olahannya berbeda dengan produk sambal lainnya, sekali merasakan bikin nagih terus.
Sutini membuat produk sambal dengan memadukan aneka bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai keriting dengan ikan yang di dapat dari nelayan yang ada di Blitar Selatan.
Dengan menggunakan bahan utama ikan, ia menyebut bahwa produknya itu berbeda dengan produk lain. Rasa pedas dan gurih serta segar dari ikannya ini membuat mulut warga +62 tak akan berhenti untuk terus mengunyah, apalagi jika dimakan dengan nasi hangat.
"Saya sudah produksi sejak tahun 2016 yang lalu, dan kami menggunakan bahan utama ikan. Ikan itu kami dapatkan dari nelayan yang ada di Blitar Selatan dan di sana menghasilkan banyak ikan ya," ujar dia, Sabtu (8/4/2023).
Dikatakan Sutini, pada bulan Ramadan tahun ini permintaan sambal ikan produksinya meningkat drastis bila dibandingkan dengan sebelumnya. Jika dirata-rata, dalam sehari saja bisa menghabiskan bahan baku sebanyak dua kuintal.
"Alhamdulillah puasa kali ini, orderan saya banyak dan dalam kurun waktu 24 jam kami dapat habiskan bahan baku sebanyak dua kuintal. Ramadan tahun ini memang membawa berkah untuk semuanya," kata Sutini kepada TIMES Indonesia.
Ditanya soal pemasaran produknya, Sutini menjelaskan permintaan Sambal Mak'e tidak hanya berasal dari lokal Blitar saja, tetapi juga dari luar daerah, luar provinsi hingga ke luar negeri seperti ke Jepang.
"Kami menjangkau konsumen tersebut hanya melalui promosi di media sosial seperti Facebook, instagram dan lain sebagainya. Berkat kerja keras akhirnya produk kami seperti sambel ikan peda, tuna, tuna asap, cumi dan cumi ireng dikenal secara luas," ujarnya.
Ia menganggap, terjadinya peningkatan pesanan dari customer merupakan adanya pergerakan kegiatan masyarakat yang kini sudah banyak dilonggarkan. Sehingga permintaan dari konsumen meningkat dalam setiap harinya apalagi pada momen-momen tertentu.
"Saya bersyukur di bulan Ramadan tahun 2023, omset penjualan Sambal Mak'e produksinya tembus Rp 30-40 juta, di mana pada bulan Ramadan sebelumnya hanya sekitar Rp 15 juta," imbuhnya.
Warga Kademangan Kabupaten Blitar ini berharap, kondisi akan terus membaik sehingga juga berdampak terhadap usaha yang ia geluti dengan memproduksi sambal ikan bisa lebih meningkat. Artinya, sambal ikan yang ia produksi ini bisa lebih dikenal banyak orang. (*)
Pewarta | : Arik Hadi Susanto (MG-455) |
Editor | : Ronny Wicaksono |