TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pertamina bersama pihak kepolisian tengah melakukan investigasi mendalam terkait isu BBM jenis Pertalite bercampur air di Jawa Timur (Jatim). Isu tersebut viral setelah sejumlah motor brebet diduga akibat konsumsi Pertalite. Seperti di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Malang.
Ketua DPD V Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Ismed Jauhari selaku lembaga penyalur mitra Pertamina mengungkapkan, bahwa Hiswana memastikan SPBU telah menjalankan tugas penyaluran BBM kepada konsumen sebagaimana SOP perusahaan.
Ada beberapa tahapan SOP tersebut. Meliputi pengecekan pada saat menerima BBM dari tangki dan pada saat penyimpanan BBM di tangki pendam.
"Dan bahkan, sebelum dijual ke konsumen itu sudah dilakukan untuk (uji, red) quantity dan quality," kata Ismed Jauhari di Surabaya, Sabtu (1/11/2025).
Uji kuantitas dilakukan berdasarkan volume. Sementara uji kualitas dilakukan berdasarkan ukuran suhu dan berat jenis.
Pelanggan Pertalite mengisi BBM di SPBU Pertamina Coco Jemursari Surabaya. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Terkait isu BBM jenis Pertalite tercampur air, pihaknya menjelaskan, bahwa SPBU sudah menjalankan SOP seperti yang dimaksud.
"Di samping kita ada dashboard di SPBU, kita juga melakukan (cek) manual, jadi setiap hari tangki pendam kita cek menggunakan pasta. Kalau ada kebocoran, kalau ada kandungan air, maka stop. Pasta itu akan berubah, itu sudah kita lakukan," jelasnya didampingi Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas, Happy Herryawan.
"Artinya, kita menyimpan aman, kita mau menjual kepada konsumen tiap hari, kita juga cek di gelas ukur itu, baik kualitas maupun takaran atau quantity," sambungnya.
Sejak isu beredar, Ismed Jauhari mengatakan jika Hiswana Migas belum mencatat penurunan pembelian Pertalite di SPBU. Namun demikian, ada peningkatan pada pembelian BBM jenis Pertamax karena adanya penambahan volume kendaraan.
"Kalau untuk saat ini, yang produk Pertamax ada kenaikan, mungkin karena ada aktivitas, ada penambahan kendaraan. Kenaikan sekitar 20 persen," ungkap Ismed.
"Kalau Pertalite masih hampir tidak ada penurunan, tapi tidak ada kenaikan," tandasnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra tak segan menindak tegas apabila ditemukan indikasi kecurangan pencampuran BBM jenis Pertalite dengan air yang telah memengaruhi image Pertamina selama seminggu terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Ismed memastikan Hiswana Migas sebagai lembaga penyalur mitra Pertamina dengan 1.500 SPBU di Jatimbalinus, telah menjalankan tugas sebagaimana manajerial yang selama ini dilakukan.
"Tentu, dari sekian SPBU itu juga melakukan selain SOP, kita juga diaudit. Nah, kita diaudit. Diauditnya, secara administratif maupun juga secara produk dari semua yang kita salurkan. Dan ini juga tidak hanya produk, tetapi juga performance dari SPBU. Katakanlah toiletnya dan sebagainya. Itu untuk menunjang SPBU," kata Ismed. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |