https://surabaya.times.co.id/
Opini

Peran GMNI dalam Perjalanan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Senin, 18 Agustus 2025 - 11:26
Peran GMNI dalam Perjalanan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia Hendra Prayogi, Ketua DPD GMNI Jawa Timur.

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2025 adalah momentum historis yang jauh melampaui perayaan tahunan biasa. Ini menjadi sangat krusial bagi bangsa untuk merefleksikan perjalanan panjang, meninjau kembali cita-cita luhur proklamasi, dan merumuskan arah masa depan yang lebih baik. 

Dalam konteks ini, evaluasi capaian dan tantangan yang tersisa sangat penting demi memastikan semangat kemerdekaan tetap relevan bagi setiap generasi.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua dan paling berpengaruh, memiliki peran sentral. Berdiri sejak 1954, GMNI berlandaskan Marhaenisme, nilai yang lahir dari pikiran Bung Karno. 

Lebih dari sekadar wadah mahasiswa, GMNI merupakan organisasi perjuangan dengan misi berkelanjutan mendorong perubahan sosial dan politik. Komitmen mendalam ini menjadikannya garda terdepan dalam menjaga serta mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme dan keadilan sosial di berbagai era.

Peringatan HUT ke-80 RI menjadi kesempatan strategis bagi kader GMNI untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap cita-cita proklamasi, yang selaras erat dengan semangat Marhaenisme dan Trisakti Bung Karno. 

Kedekatan waktu perayaan 80 tahun kemerdekaan (2025) dengan Dies Natalis GMNI ke-70 (2024) menciptakan sinergi naratif yang kuat. Kedekatan ini bukanlah kebetulan, melainkan penegasan bahwa perjalanan GMNI secara fundamental terjalin dengan sejarah pasca-kemerdekaan Indonesia. 

Hal ini menempatkan GMNI sebagai representasi hidup dari perjuangan dan aspirasi bangsa, sekaligus bukti perannya sebagai aktor konsisten sepanjang sebagian besar sejarah kemerdekaan Indonesia. 

Tulisan ini akan mengulas secara mendalam bagaimana GMNI, dengan akar sejarah dan ideologinya yang kuat, telah dan terus berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan.

Trisakti Bung Karno, Kompas Perjuangan GMNI di Era Kontemporer

Trisakti, gagasan fundamental Bung Karno, wajib menjadi pedoman perjuangan GMNI. Konsep ini mencakup tiga pilar: Berdaulat di bidang politik, Berdikari dalam ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan. 

Bagi GMNI, Trisakti bukan sekadar warisan sejarah, melainkan kompas aktif untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, dan berbudaya, sekaligus sangat relevan meraih visi Indonesia Emas 2045.

Lebih dari slogan, Trisakti harus diposisikan sebagai paradigma kerja yang bisa ditindaklanjuti dalam organisasi. GMNI memandangnya sebagai kerangka kerja dinamis untuk menjawab tantangan nasional terkini. Ia menjadi panduan konkret bagi aksi dan advokasi GMNI di bidang politik, ekonomi, dan budaya. 

Dengan demikian, GMNI secara aktif menerjemahkan ideologi fundamental ini menjadi kritik kebijakan dan gerakan sosial yang praktis. Hal ini memastikan visi Bung Karno tetap hidup, relevan, dan terus diwujudkan dalam konteks Indonesia modern. Trisakti adalah senjata ampuh dan landasan strategis perjuangan organisasi.  

Implementasi Trisakti dalam Menjawab Isu Sosial, Ekonomi, dan Budaya

GMNI harus secara aktif mengimplementasikan Trisakti dalam berbagai isu kontemporer: Dalam aspek kedaulatan politik, GMNI secara konsisten memperjuangkan demokrasi, kebebasan sipil, dan menuntut akuntabilitas pemerintah. GMNI mendorong mahasiswa memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan kritis terhadap kebijakan publik. 

Peran mahasiswa sebagai agent of change dan social control menjadi landasan GMNI untuk memahami dan mempengaruhi kebijakan, mencerminkan komitmen pada kedaulatan politik yang berpihak pada rakyat. 

Hal ini mencerminkan komitmen GMNI terhadap kedaulatan politik yang berpihak pada rakyat, memastikan bahwa kekuasaan dijalankan untuk kepentingan seluruh warga negara.  

Dalam bidang kemandirian ekonomi, GMNI berfokus pada pendekatan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, terutama melalui inisiatif di tingkat lokal. 

GMNI Jawa Timur, misalnya, mendorong program Kader Bina Desa, di mana setiap komisariat GMNI memiliki satu desa dampingan untuk membantu menganalisis permasalahan yang dihadapi masyarakat dan menghadirkan solusi konkret, termasuk dalam bidang ekonomi. 

Dalam kaitannya dengan program pemerintah, GMNI juga mendorong keterlibatan kadernya dalam program nasional seperti Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), memanfaatkan latar belakang multidisiplin kader dan alumni untuk pengelolaan profesional dan pemberdayaan SDM. 

Inisiatif lain adalah mendorong pelibatan UMKM desa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di desa dalam memenuhi kebutuhan dapur umum program tersebut. Momentum HUT ke-80 RI menjadi kesempatan strategis untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda demi kemajuan berkelanjutan Indonesia.

Dalam konteks Budaya, GMNI secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian identitas bangsa.  DPD GMNI Jatim tak jarang mengadakan acara bertajuk kebudayaan. 

Misalnya, seperti pagelaran budaya dalam menyambut dalam rangka semarak HUT ke-79 pada 16 Agustus 2024 di Banyuwangi. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan visi Trisakti Bung Karno, yang menekankan pentingnya budaya dalam membentuk karakter bangsa. 

Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa GMNI memandang budaya bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai fondasi perjuangan yang harus terus diperkuat. Spirit Ketuhanan yang Berkebudayaan dalam Trisila Marhaenisme juga menegaskan komitmen GMNI terhadap aspek budaya sebagai bagian integral dari pembangunan nasional yang seutuhnya.

Selain itu, GMNI memandang Trisakti sebagai agenda nasional yang luas, bukan sekadar platform partisan. Dengan mempromosikan Trisakti sebagai solusi untuk masalah kontemporer seperti ketimpangan ekonomi dan kebutuhan akan karakter nasional.

GMNI menempatkan dirinya sebagai penjaga visi nasional yang melampaui afiliasi politik tertentu. Hal ini menarik bagi segmen masyarakat yang lebih luas untuk tindakan kolektif menuju tujuan nasional bersama, memperkuat potensi Trisakti sebagai visi nasional yang menyatukan.

Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, GMNI menghadapi lanskap tantangan yang semakin kompleks di era globalisasi, digitalisasi, dan disrupsi teknologi. Tantangan-tantangan ini berbeda secara fundamental dari era perjuangan melawan kolonialisme atau rezim otoriter di masa lalu. 

Pengakuan eksplisit terhadap tantangan-tantangan baru ini menunjukkan perspektif GMNI yang berorientasi ke depan dan komitmennya untuk tetap relevan. Ini bukanlah organisasi yang berpuas diri, melainkan yang secara aktif menyusun strategi untuk masa depan.  

GMNI perlu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memperkuat solidaritas sosial, dan menyuarakan aspirasi rakyat dalam era demokrasi yang cenderung elitis.

Ancaman ideologis, baik dari ekstrem kiri maupun kanan, juga menjadi perhatian serius yang menuntut GMNI untuk memperkuat posisinya sebagai penjaga nilai-nilai Pancasila dan ideologi Marhaenisme. 

Hal ini menunjukkan kemampuan GMNI untuk melakukan refleksi diri dan reorientasi strategis. Ini menyiratkan bahwa organisasi ini tidak terpaku pada masa lalu, tetapi secara aktif mencari cara untuk menerapkan ideologi intinya pada masalah-masalah modern. (*)

***

*) Oleh : Hendra Prayogi, Ketua DPD GMNI Jawa Timur.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.