TIMES SURABAYA, SURABAYA – Di tengah hiruk pikuk perkotaan, Santigi Garden, The Green Café & Herbs, mencoba memberikan nuansa ketenangan. Bukan sekadar tempat berkumpul dan makan-makan, cafe ini juga bisa menjadi tempat sejenak melepas kepenatan.
Santigi Garden, The Green Café & Herbs berlokasi di Jalan Prapen, Kota Surabaya. Cafe ini mengedepankan konsep rumahan yang Health, Tranquility & Peaceful Mind dengan view Bonsai Gallery. Pengunjung dapat menikmati setiap sudut penuh tanaman hias, memanjakan mata sambil bercengkrama.
Ir. Stephanus Prasasto dan Dra. Fiona Natasia, selaku founder Santigi Garden, memang memiliki visi bahwasanya banyak warga masyarakat sekitar yang membutuhkan ketenangan dari kejenuhan dan kepadatan Kota Surabaya.
Sebagai langkah peremajaan dan kemajuan, Ir. Stephanus dan Dra. Fiona mendapuk Dedy Mahendra Y, S.T., M.M., M.Bus founder dari Blackdjack’s Management sebagai konsultan dan penasehat, untuk mendobrak segmentasi pengusaha muda, profesional dan kalangan akademisi di Jawa Timur.
Hidangan salad organik Santigi Garden The Green Café & Herbs. (Foto: Dok.Santigi Garden)
Dedy Mahendra mengatakan, cafe ini sangat visioner dan calm, diharapkan dapat menjangkau segmentasi yang berbeda untuk market yang membutuhkan ketenangan dalam bekerja.
"Juga bisa menarget organisasi dan komunitas eksklusif di Surabaya. Semoga kehadiran Santigi Garden dapat lebih diterima dan menjadi penyemarak dalam industry food & beverage dengan sentuhan dan pendampingan hospitality management kami," ungkapnya, Senin (27/10/2025).
Santigi Garden berada di Jalan Prapen Indah E-16, memungkinkan untuk menjadi tujuan profesional yang berkantor di sekitar Surabaya Selatan agar dapat menikmati hidangan organik dan rempah-rempah. Ada gado-gado, nasi goreng ayam Santigi, ayam penyet sambal tempong dengan sambal organik resep original, serta aneka sayuran dan menu organik lainnya.
Untuk minuman, Dedy Mahendra merekomendasikan wedang secang sebagai salah satu minuman hangat dengan begitu banyak khasiat bagi kesehatan.
"Minuman ini sudah saya sajikan juga pada saat menjamu rekan-rekan Dosen dan Citivas Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Prodi Kewirausahaan dan menurut beliau-beliau, memang wedang secang yang kami sajikan menghangatkan dan membuah tubuh menjadi lebih segar,” kata Dedy Mahendra yang juga mentor bisnis di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Sementara dalam memperkuat sistem manajemen Santigi Garden, Dedy Mahendra mendelegasikan Susan Meilani atau yang lebih dikenal dengan Susan Wang yang juga merupakan salah Chief Finace Officer dari Blackdjack’s Management. Ia didapuk sebagai Representative Consultant Santigi Garden.
Bagi Susan Wang, Santigi Garden adalah Guest Service Center yang menjadi information center dari semua bisnis yang dimiliki oleh owner, sehingga semua staff harus dilengkapi dengan product knowledge yang mumpuni agar dapat menjelaskan secara detail bisnis apa yang sedang dikerjakan dan dijalankan.
Susan Wang melanjutkan, karena manajemen juga tetap fokus dengan Santigi Garden sebagai home for healthy people, oleh karena itu pihaknya merekomendasikan Vionica J. Antasari menjadi Operasional Manager kepada Dedy Mahendra.
"Karena saya mengetahui kapasitasnya dalam segi kesehatan," tutur Susan Wang.
Santigi Garden sendiri sudah dipercaya oleh organisasi internasional dan nasional antara lain Rotary Club of Surabaja -Darmo, Indonesian Bioethics Forum yang akan menyelenggarakan educational meeting pada November 2025 mendatang, Fakultas Bisnis prodi Kewirausahaan Universitas Widya Mandala Surabaya kampus Dinoyo, GBI Rock City Church Surabaya dan lain-lain. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Santigi Garden Surabaya, Cafe yang Memberikan Ketenangan dan Sajikan Menu Organik
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |