https://surabaya.times.co.id/
Olahraga

Profil Aditya Arya Nugraha, Kiper Asal Malang Bawa Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023

Jumat, 23 September 2022 - 12:34
Profil Aditya Arya Nugraha, Kiper Asal Malang Bawa Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 Kiper Timnas Indonesia U-20, Aditya Arya Nugraha asal Malang saat ditemui di rumahnya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, MALANGTimnas Indonesia U-20 besutan pelatih asal Korea Selatan, yakni Shin Tae-yong akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia U-20 di Uzbekistan 2023 setelah menaklukan Vietnam dengan skor 2-1. Kesuksesan Timnas U-20 tak lepas ada sosok arek Malang,  Aditya Arya Nugraha.

Aditya Arya Nugraha merupakan kiper di laga panas melawan Vietnam. Aditya Arya Nugraha merupakan pria berusia 18 tahun asal Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Aditya Arya Nugraha mendadak viral setelah mencatatkan penampilan gemilang di laga perdananya bersama Timnas Indonesia. Kala itu, Aditya menggantikan Cahya Supriadi yang berbenturan dengan pemain belakang Timnas Indonesia ketika berduel di udara.

Saat diberi kepercayaan penuh oleh Shin Tae-yong, dengan penuh semangat Aditya Arya Nugraha tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Bahkan, berulang kali peluang dari Vietnam U-20 mampu dimentahkan oleh kiper bertinggi 183 cm tersebut.

Aditya-Arya-Nugraha-b.jpg

Saat ditemui di rumahnya, kepada TIMES Indonesia, Aditya Arya Nugraha mengungkapkan rasa bahagianya bisa menghantarkan Timnas Indonesia ke kompetisi yang lebih besar lagi.

"Sangat senang bisa membela tanah air dan berhasil, ini cita-cita dari kecil. Dari ribuan orang yang seleksi, saya terpilih, mendapat kepercayaan dan bisa bantu Indonesia lolos ke Piala Asia," ujar Aditya, Jumat (23/9/2022).

Melihat kebelakang lebih jauh lagi, pria lulusan dari SMAN 7 Malang tersebut ternyata mengagumi soso Kurnia Meiga, yakni kiper legenda tim kebanggaan Kota Malang Arema FC.

Bukan menjadi kiper, awalnya Aditya saat berusia muda sempat bermain sebagai stopper. Akan tetapi, kala itu dia sempat mendapat mandat untuk mencoba posisi kiper dengan melihat posturnya yang memang cocok.

Akhirnya, Aditya pun sukses menjadi kiper mulai dari mengikuti sejumlah SSB (Sekolah Sepak Bola), tingkat profesional hingga tingkat laga internasional.

"Jadi waktu SD ikut di Tumpang FC, disitulah saya main jadi stopper, lalu pindah ke Porma FC waktu saya SMP," ungkapnya.

Anak dari pasangan Imanulah dan Ratih Yufiningrat tersebut memang beberapa kali pindah sekolah sepakbola hingga bakatnya pun terus menerus di pantau oleh seorang pelatih.

Beranjak remaja, Aditya masuk ke akademi Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) yang dimana menjadi awal karir cemerlangnya untuk ikut andil dalam mengharumkan merah putih.

"Ya mungkin jodohnya sama posisi kiper. Di ASIFA saya dipantau coach Aji dan dapat rekomendasi seleksi tingkat nasional di Timnas," katanya.

Gabung Persebaya

Perjalanan awal menuju jenjang karir profesional dalam dunia sepakbola didapatkan Aditya saat bergabung dengan tim Liga 1 Persebaya Surabaya.

Aditya dikontrak oleh Persebaya Surabaya selama tiga tahun setelah mendapat rekomendasi dari coach Aji.

"Saat ikut ASIFA saya dipantau coach Aji dan saat ini saya dikontrak selama tiga tahun," katanya.

Aditya-Arya-Nugraha-c.jpgAditya Arya saat bersama sang ibu duduk bersama. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Karakter kiper yang juga  Alumnus SMPN 1 Pakis itu cukup kalem dan pendiam itu nyata ta ditunjukkan berbeda saat di lapangan, permainan gagah Aditya membawanya dari ASIFA, Persebaya hingga Timnas Indonesia.

"Saya juga baru masuk tahun ini di Persebaya. Jadi ini menjadi motivasi dan pengalaman berharga saya," imbuhnya.

Kepelatihan Shin Tae-yong

Aditya membeberkan bagaimana ia semasa di Timnas Indonesia U-20 di latih oleh Shin Tae-yong. Ilmu-ilmu sepakbola Korea Selatan pun ditularkan ke para pemain.

Mulai dari positioning, fisik hingga tenaga yang digeber agar terus kuat dan siap disetiap pertandingannya.

"Pondasi kuatnya untuk penunjang performa kita. Jadi latihan gym sampai intensitas porsi latihan bertambah. Biasanya sehari dua kali, ini bisa sampai empat kali," bebernya.

Aditya juga mendapatkan PR (Pekerjaan Rumah) khusus dari coach Shin Tae-yong. Aditya harus memperbanyak latihan kaki agar lincah saat menjaga gawangnya.

"Lebih disuruh perbanyak main skipping untuk menambah kelincahan kaki dan supaya kuat juga," katanya.

Aditya menuturkan bahwa persaingan menjadi kiper Timnas memang cukup ketat.

Tapi iya tak menyangka bisa merasakan debut manis bersama Timnas Indonesia U-20 dengan membawa kemenangan yang indah.

"Tegang saya debut, gak nyangka juga. Masuk lapangan pertama langsung mendapatkan euforia seperti itu," ungkapnya.

Untuk saat ini kita fokus Asia dan Piala Dunia. Kalau ada panggilan pasti, tapi saya mau fokus membela Indonesia," tegasnya.

*Menghabiskan Waktu Libur di Malang usai Lawan Vietnam*

Aditya mendapatkan masa libur selama dua hari usai melawan Vietnam U-20. Masa liburnya itu ia habiskan kembali ke kampung halaman di Malang.

Di rumah sederhananya, Aditya menemani sang ibu, Ratih Yufiningrat yang diketahui kini tengah hamil delapan bulan. Kehamilan tersebut merupakan calon adik kedua bagi Aditya.

"Saya dapat jatah libur dua hari. Sehari-hari lebih banyak istirahat, tapi tetap disuruh menjaga kondisi dengan lari-lari kecil di sekitaran rumah," ujarnya.

Ia pun sekarang harus segera kembali ke Surabaya untuk melakukan latihan bersama Persebaya. Namun, Aditya dalam waktu dekat juga bakal kembali ke Malang, karena akan melakoni laga tandang Persebaya melawan Arema FC pada 1 Oktober 2022 mendatang.

"Perasaan campur aduk, tapi ada motivasi melawan kota sendiri dan tentunya harus tetap profesional," tegasnya.

*Kesuksesan Aditya Bermula Dari Ari-Ari yang Dipendam Oleh Sang Ayah Didalam Sepatu Bola*

Ratih Yufiningrat, ibu dari Aditya Arya menceritakan bagaimana cita-cita anaknya semasa sejak lahir hingga akhirnya sukses menjadi pemain bola nasional saat ini.

Ratih menjelaskan bahwa hal itu bermula dari awal Aditya lahir, ayahnha memendam ari-ari kendalam tanah bersamaan dengan sepatu bola.

Hal itu tak lepas dari keinginan besar dari ayahnya yang ingin agar anaknya bisa menjadi pemain sepakbola profesional.

Diketahui juga, ayah Aditya memang suka sekali dengan sepakbola, dulu awalnya sang Ayah juga sempat menjadi pemain junior dari klub sepakbola Persema Malang.

"Dulu waktu lahirnya Aditya itu banyak orang Jawa bilang kalau anak cewek pendam Ari-aringa bareng bumbu masak biar pinter masak. Dengar itu, ayahnya langsung kepikiran tanam ari-ari Aditya dengan sepatu bola," ceritanya.

Doa pun terjawab, anaknya dipanggil Timnas Indonesia U-20 dan Ratih mengaku sangat bangga. Apalagi ia cukup tahu bagaimana perjuangan keras anaknya sejak kecil hingga kini telah menuai hasilnya.

"Saya sempat nangis saat tahu Aditya ini dipanggil Timnas Indonesia. Terharu, gak nyangka juga waktu itu," kata Aditya.

Ratih bersama keluarganya juga sempat menonton langsung Aditya saat berlaga melawan Vietnam U-20. Meski dalam kondisi hamil, Ratih tetap kekeuh ingin berangkat dan mendukung anaknya secara langsung di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

"Sangat bangga dan bahagia bisa nonton Adit langsung dan menang hingga membawa harum nama Indonesia," kata Aditya Arya Nugraha kiper Timnas Indonesia U-20.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.