TIMES SURABAYA, SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) menerima 3.162 calon mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Jumlah ini berasal dari total pendaftar yang mencapai 76.238 siswa.
“Kami sampaikan selamat kepada kawan-kawan yang lolos SNBT. Ini masih calon, belum menjadi mahasiswa karena masih ada proses yang panjang,” ujar Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA di saat konferensi pers pengumuman SNBT 2025, Rabu (28/5/2025) di Aula Amerta UNAIR Surabaya.
Prof Nasih juga menginformasikan, jumlah calon mahasiswa penerima KIP-K. Ada 531 calon mahasiswa penerima KIP-K jalur SNBT. Ia mengatakan, jumlah peserta KIP-K ada 12.376, yang diterima sekarang ada sekitar 4,29 persen.
Sementara nilai program studi di UNAIR. Prof Nasih menyebutkan S1 Kedokteran masih memegang rerata nilai tertinggi mencapai 755,94.
“Ini menurut saya penting untuk disampaikan kepada masyarakat agar pilihannya bisa tepat. Misal rerata 450 mau daftar S1 Kedokteran ya masih jauh,” ucapnya.
Penerimaan calon mahasiswa murni berdasarkan nilai SNBT, namun rerata nilai ini juga telah berdasarkan pembobotan sesuai dengan program studinya.
"Dari subtes itu ada bobotnya masing-masing sesuai dengan prodinya. Misalnya, tentu kedokteran akan berbeda dengan teknik," tambah Prof Nasih.
Pasca pengumuman SNBT, Prof Nasih berharap calon mahasiswa segera melakukan pendaftaran ulang. Hal ini penting karena mengingat waktu daftar ulang yang tidak lama.
“Saya harap kawan-kawan bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena ada target yang harus dipenuhi. Kalau tidak terpenuhi akan mengambil dari teman-teman mandiri,” ungkapnya.
Sedangkan pada tahun ini terdapat perubahan mekanisme proses pendaftaran ulang. Guru Besar Fakultas Ekonomi Brawijaya ini menyampaikan perlu adanya verifikasi langsung oleh calon mahasiswa dengan datang langsung ke kampus.
“Verifikasi ini penting untuk kita lakukan demi mencegah hal yang tidak diinginkan. Kalau tidak ada data faktual, risiko hukum terkait pemalsuan data bisa mungkin terjadi,” tuturnya.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |