TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Bupati Salwa Arifin meresmikan SDN Dabasah 1 Bondowoso sebagai sekolah unggulan, Senin (22/5/2023).

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti di Musala SDN Dabasah 1.

Terdapat dua program unggulan yang ada di sekolah tersebut. Yaitu Program Pembelajaran Berbasis IT dan Program Tahfidz Al Quran.

Kepala Sekolah SDN Dabasah 1 Bondowoso, Slamet Riyadi mengatakan, program Pembelajaran Berbasis IT dilatarbelakangi karena perkembangan teknologi.

Hal itu juga disokong keberadaan fasilitas laboratorium IT yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Namun karena jumlahnya masih terbatas, maka penggunaannya secara bergantian.

"Alhamdulillah di sini ada bantuan juga komputer, sekitar ada 30 dan pembelajaran sudah berjalan," ungkap dia.

Pihak sekolah juga membuat shift untuk para guru karena perangkatnya masih terbatas.

"Ada jadwal kelas satu sampai kelas enam, jam pelajaran ada sendiri," kata dia.

Bahkan setiap ujian sekolah, juga dilaksanakan dengan berbasis IT yaitu menggunakan gadget.

"Itu pun harus ada kontrol juga. Ini controlingnya ini masih kita cari. Kan anak-anak bawa HP," jelas dia.

Menurutnya, penggunaan HP juga dibatasi dan akan segera dirancang SOP penggunaan gawai bagi siswa. 

"Tapi sekarang diarahkan anak kelas empat sampai kela enam. Kelas satu masih adaptasi," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Sugiono menjelaskan, dipilihnya SDN Dabasah 1 sebagai sekolah unggulan dilihat dari sisi sarana, program dan lulusannya. 

Dia juga mengungkapkan, hampir 70 persen SD di Bondowoso telah menerapkan digitalisasi. 

Tetapi untuk SD Negeri Dabasah 1 telah memiliki kelas digitalisasi sendiri. Ditambah kelas tahfidz yang juga dilaunching hari ini.

"Cuma yang di sini program, ada kelas digitalisasi sendiri. Bukan cuma dipakai saat ujian saja," jelas dia. 

Kelas Tahfidz sebagai Pengimbang

Selain kelas IT sebagai program unggulan. Di SDN Dabasah 1 juga ada kelas tahfidz sebagai pengimbang untuk meningkatkan ilmu pengetahuan iman dan taqwa.

Harapannya siswa tidak hanya cerdas ilmu sains dan teknologi. Tetapi juga memiliki bekal pengetahuan ilmu agama.

Bupati Salwa Arifin mengapresiasi pihak sekolah yang telah menyelaraskan IT dan ilmu Al Quran.

Apalagi bupati mendengar langsung beberapa siswa melantunkan bacaan Al Quran. "Disamping pembacaanya baik suaranya bagus," kata dia.

Pihaknya berharap banyak qari dan penghafal bisa lahir dari SDN Dabasah 1 Bondowoso.

Dia berharap kelas tahfidz Al Quran mendapatkan dukungan tidak hanya dari guru, tetapi dari wali murid dan pihak terkait lainnya.

Bupati juga menegaskan, membaca dan menghafal Al Quran tidak akan pernah mengganggu pembelajaran yang lain.

Justru dengan membaca Al Quran semakin meningkatkan kecerdasan anak. "Karena Al Quran adalah firman Allah," imbuh dia.

Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum Tangsil Wetan itu menjelaskan, Al Quran mudah dihafal. Optimisme itu harus dibangun di kalangan siswa dan guru. 

"Allah susah menjamin, bahwa Al Quran diciptakan oleh untuk dipermudah oleh Allah untuk dihafal," jelas Bupati Salwa.(*)