TIMES SURABAYA, SURABAYA – Inovasi terus dilakukan oleh para siswa SMK Raden Umar Said Kudus di bidang animasi dan teknologi digital. Terkini, para siswa dari sekolah menengah kejuruan binaan Djarum Foundation tersebut berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Batam melahirkan karya bertajuk ‘Mahakarya Vokasi’.
Berbasis teknologi virtual reality (VR), karya tersebut sukses menyita perhatian pengunjung yang hadir dalam Vokasiland 2022 yang diselenggarakan di Grand City, Surabaya sejak Kamis (28/7/2022) hingga Minggu (31/7/2022).
Mahakarya vokasi mengusung konsep fantasy treasure island dimana terdapat 10 pulau virtual yang berisikan berbagai karya inovasi civitas vokasi. Melalui kacamata VR, selama empat hari pengunjung dapat menikmati realitas buatan beresolusi tinggi yang proses pengerjaan audio dan visualnya dilakukan oleh siswa SMK RUS.
Creative Director SMK RUS Kudus, Ivan Nadi menuturkan, partisipasi siswa SMK RUS terjun ke panggung realitas virtual merupakan bentuk respons sekolah vokasi menghadapi kebutuhan industri yang semakin kompleks. Tak dipungkiri, virtual reality belakangan ini mulai menjadi tren di berbagai belahan dunia dan dianggap sebagai salah satu fase lanjutan dari Internet of Things (IoT).
“Mahakarya Vokasi menjadi contoh perwujudan kolaborasi dalam civitas vokasi dalam upaya selalu menciptakan inovasi melalui skema project based learning yang telah diterapkan kepada para siswa. Melalui kolaborasi lintas satuan pendidikan ini siswa SMK diharapkan mampu merespons dengan baik kebutuhan industri yang semakin kompleks,” ujar Ivan, Minggu (31/7/2022).
Selaras dengan Ivan, Riwinoto selaku Dosen Teknik Multimedia Jaringan Politeknik Negeri Batam menuturkan bahwa realitas virtual layak untuk dieksplorasi lebih dalam mengingat bidang ini memiliki prospek dan peluang yang sangat menjanjikan di masa mendatang.
Untuk itu, ia berharap, kolaborasi lintas satuan Pendidikan vokasi seperti Poltek Batam dengan SMK RUS tak berhenti sampai Mahakarya Vokasi saja, tapi juga bisa melahirkan karya-karya lainnya.
“Yang membuat kami terkesan adalah siswa SMK RUS ini membuat konten yang hampir-hampir menyerupai kenyataan sehingga para pengguna VR seolah benar-benar berada di lokasi tersebut. Menurut saya potensi dan bakat-bakat para siswa SMK RUS sangat menjanjikan sekali. Kami berharap bisa berkolaborasi di project-project lainnya,” tutur Riwinoto.
Tak hanya berkolaborasi dengan lintas instansi untuk mengembangkan teknologi relaitas virtual, dalam Vokasiland 2022 para siswa SMK RUS juga menyelenggarakan open class bagi para pengunjung yang hadir.
Melalui open class ini, para pengunjung mendapatkan pengalaman mempelajari salah satu pipeline yang ada dalam proses pembuatan animasi yang digunakan dalam virtual reality, yaitu animating dan rigging.
Adapun tahap rigging dalam animasi ini adalah tahap pemasangan tulang pada obyek agar dapat digerakan dan serupa dengan aslinya. Menariknya, seluruh kegiatan open class ini diperagakan langsung oleh siswa SMK RUS sebagai tutor dihadapan para pengunjung.
Regan Naftali Kurniadi, salah seorang siswa SMK RUS kelas XII yang menjadi tutor dalam open class di Vokasiland 2022 ini menuturkan animasi saat ini menjadi lini ilmu yang semakin diminati anak muda. Pasalnya, animasi merupakan gerbang awal guna mengekplorasi dunia digital lebih luas lagi.
“Menurut saya peluang di dunia animasi sangat menjanjikan di masa depan. Terbukti selama saya menjadi siswa SMK RUS banyak kesempatan terbuka yang diawali dari ketertarikan saya pada animasi seperti kesempatan untuk dapat mengikut project pembuatan pengembangan game, film, hingga virtual reality,” ujar Regan
Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma, menyampaikan, bahwa peluang dunia digital yang sangat luas dan menjanjikan di masa mendatang tentunya berdampak positif terhadap kebutuhan para ilustrator berpengalaman.
Untuk itu, penerapan Merdeka Belajar di SMK RUS yang juga menjadi SMK Pusat Keunggulan, adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan bekal siswa SMK.
“Karya yang ditampilkan oleh SMK RUS merupakan hasil dari Merdeka Belajar yang sudah diterapkan di sekolah. Terbukti dengan terus meningkatnya kreativitas siswa karena adanya kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat yang dimiliki. Dengan kreativitas yang tinggi, para siswa bisa menghasilkan karya berkualitas, contoh nyatanya adalah Mahakarya Vokasi ini," ujar Galuh menjelaskan.
Selain SMK RUS, terdapat dua sekolah binaan Djarum Foundation lainnya yang turut berpartsipasi pada Vokasiland 2022. Dua SMK itu ialah SMK PGRI 1 Kudus (jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut) dan SMK NU Banat Kudus (jurusan Tata Busana).
Dalam kegiatan yang beragendakan pameran produk teknologi, pameran karya siswa vokasi, talkshow, demo produk dari berbagai sekolah kejuruan ini, SMK PGRI 1 Kudus menyelenggarakan demo makeup karakter guna membagikan keterampilan yang dimiliki kepada para peserta demo. Sementara, SMK NU Banat Kudus menampilkan busana koleksi terbaru mereka bertajuk ‘Luwur’ yang menjadi pembuka gelaran Vokasiland 2022.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |