TIMES SURABAYA, MALANG – Ada berbagai terobosan yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya (UB) untuk mendorong sekaligus menghilirisasi produk riset dan inovasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Salah satu yang paling inovatif adalah dengan menghadirkan kawasan sains dan teknologi di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tepatnya berada di kawasan Desa Ngijo dan Kepuharjo.
Sebelumnya, UB juga telah berencana untuk membangun kawasan Science Techno Park di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Lalu apa bedanya dengan yang berada di Kecamatan Karangploso?Berikut wawancara khusus soal kawasan Sains dan Teknologi UB yang ada di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang bersama Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si, Ak.
Apa saja yang nanti akan ada di kawasan Sains dan Teknologi UB di Karangploso?
Kalau yang di Ngijo Kepuharjo itu kita fokuskan pada food and healt. Alternatif medicine dan yang terkait dengan aspek kesehatan itu kita fokuskan sains dan teknologi di Ngijo Kepuharjo.
Apa bedanya dengan kawasan Science Techno Park di Kecamatan Kepanjen?
Kalau yang di Kepanjen itu nanti akan kita fokuskan pada advance science. Jadi terkait dengan pengembangan semi konduktor, kemudian teknologi berbasis digital, itu ada di Kepanjen.
Mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu?
Yang paling dekat adalah yang di Ngijo Kepuharjo. Yang Insyaaalloh kita akan siapkan disitu kawasan sekitar 4 hektar. Yang akan kita bagi dalam bentuk semacam workshop bagaimana kita menghasilkan misalnya produk turunan dari minyak atsiri. Kemudian produk turunan dari porang. Itu ada disana.
Apa ada fungsi lain selain itu?
Di Ngijo Kepuharjo itu juga akan kita desain sebagai tempat untuk exercise kesehatan. Jadi tempat joging, kemudian mancing, kita siapkan disana. Sehingga ini kolaborasi dari semua Fakultas yang berelasi disitu. Karena disitu ada aliran sungai yang dapat kita manfaatkan untuk pemeliharaan dan edukasi tentang ikan. Kita siapkan seperti itu.
Apa ini juga sebagai upaya untuk mendongkrak riset dan inovasi di UB?
Betul. Itu juga dalam rangka kita untuk mengembangkan sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa iniloh UB melakukan sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dinikmati. Teman-teman kan mungkin belum banyak tahu kalau disana itu ada laboratorium desain bendungan. Di sana itu ada. Jadi teman-teman dari teknik pengairan itu ketika merancang bendungan dalam bentuk mockup itu ada di kawasan Ngijo Kepuharjo itu. Sehingga apa yang dirancang itu nanti dapat dilihat oleh masyarakat. Oh desain bendungan itu seperti ini toh, operasionalisasinya begini, itu akan dapat dilihat disitu.
Sekarang ini sudah berapa persen progesnya?
Sesungguhnya sekarang sudah ada itu. Tetapi akan kita lebih sempurnakan. Sehingga memang betul-betul nyaman kemudian layak untuk dapat dikunjungi oleh masyarakat luas. Sekarang kalau saya katakan masih layak dikunjungi oleh teman-teman peneliti. Tapi kurang enak kalau dilihat atau dinikmati oleh masyarakat luas. Begitu saja.
Berarti nanti konsepnya seperti edu wisata?
Ada kontek itu. Edu wisata. Jadi kontek itu.
Saat ini berapa banyak riset dan inovasi yang dihasilkan oleh UB setiap tahunnya?
Kita bicara inovasi saja itu ada ratusan yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya. Tapi tidak semua ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, di kawasan Sains dan Teknologi Ngijo Kepuharjo ini kita pertemukan antara hasil penelitian dan Inovasi dengan industri dan institusi. Bagaiamana ini dapat kita manfaatkan. Bagimana perspektif dari masyarakat industri dan institusi pemerintahan terkait dengan inovasi yang seperti ini. Itulah yang kita pertemukan.
Sehingga dengan kehadiran kawasan Sains dan Teknologi itu dapat bertemu secara intensif membangun kesepahaman tentang apa yang dibutuhkan oleh industri yang dapat didukung risetnya oleh akademisi Universitas Brawijaya, sehingga menghasilkan satu karya bersama, yang dapat diwujudkan secara bersama, menghasilkan revenue bersama.
Targetnya kapan akan mulai dibuka?
Tahun ini sebenarnya kami mentargetkan. Tahun ini jadi. Tetapi melihat perkembangannya kemungkinan tahun depan itu baru ready untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi tepatnya berada di mana?
Di Ngijo Kepuharjo. Disana kalau teman-teman datang, itu ada tulisan Techno Park Universitas Brawijaya. Dekat dengan NK Cafe, berbatasan dengan NK Cafe, dan perumahan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wawancara Khusus Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi UB di Karangploso Bersama Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |