TIMES SURABAYA, SURABAYA – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, mencoblos lebih awal di TPS 16 RT 1 RW 4 Jajar Tunggal Wiyung pada Rabu (27/11/2024). Mantan Wali Kota Surabaya ini tiba di lokasi sekitar pukul 06.15 WIB, 45 menit sebelum pencoblosan dimulai. Risma sengaja datang pagi agar tidak membuat petugas TPS menunggu.
"Saya lebih baik menunggu daripada petugas yang harus menunggu saya. Kasihan mereka kalau harus menunggu lama," ujarnya.
Risma juga menarik perhatian warga yang hadir di TPS yang sama. Usai mencoblos, ia mendapat nomor antrean pertama untuk undian hadiah dari panitia berupa minyak goreng, yang juga diberikan kepada warga lainnya yang mencoblos di TPS tersebut.
Setelah mencoblos, Risma menegaskan bahwa ia jarang bertemu dengan calon Wakil Gubernur Jawa Timur pendampingnya, Gus Han, kecuali dalam momen-momen tertentu. Sambil berkelakar, Risma menyebut mereka tidak harus terus-menerus bersama seperti pasangan pengantin.
"Kalau setiap hari harus bertemu, seperti pengantin saja," ucapnya sambil tertawa bersama awak media.
Risma juga menyampaikan bahwa jika terpilih menjadi Gubernur, ia akan membimbing Gus Han dalam membaca dan memahami anggaran sebelum keduanya menjalankan tugas masing-masing.
Usia mencoblos Risma mendapat undian minyak goreng . (foto: Hamida/TIMES Indonesia)
"Saya akan ajari Gus Han cara membaca anggaran, setelah itu kita bekerja sesuai tugas masing-masing. Lima tahun memimpin itu bukan waktu yang lama," tegasnya.
Risma menjelaskan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan jika terpilih memimpin Jawa Timur. Salah satu fokusnya adalah pembangunan infrastruktur seperti terowongan Trenggalek-Pacitan yang ditargetkan selesai dalam lima tahun.
"Pembangunan tidak boleh berhenti, termasuk terowongan Trenggalek-Pacitan yang sudah lama diharapkan warga," jelasnya.
Selain itu, Risma juga menyoroti dampak kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Ia menegaskan pentingnya program penanggulangan bencana seperti kemarau ekstrem.
"Saat kampanye kemarin, ada warga yang mengeluh tidak mandi selama empat hari karena kesulitan air. Ini masalah serius yang harus segera ditangani," ungkapnya.
Terkait hasil pemilihan, Risma menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang dan menegaskan bahwa ia tidak berencana memantau hasil di tempat penghitungan cepat mana pun.
"Untuk hasilnya, biarkan petugas yang mengurus. Saya tidak punya rencana melihat hasil di tempat quick count," pungkasnya.
Dengan visi dan program yang disiapkan, Risma optimis dapat membawa perubahan signifikan bagi Jawa Timur dalam lima tahun ke depan. (*)
Pewarta | : Hamida Soetadji |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |