TIMES SURABAYA – Semangat gotong royong kembali terlihat Di Dusun Palirangan, Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, warga bersama anggota Koramil 0812/23 Solokuro bahu-membahu melakukan pengecoran lantai Musholla Attaqwah.
Tanpa banyak kata, semua bekerja. Ada yang mengaduk semen. Ada yang membawa ember. Ada yang menuangkan cor. Tidak ada sekat, semua bergerak bersama. TNI dan warga menyatu dalam satu tujuan, memperbaiki rumah ibadah untuk semua.
Musholla Attaqwah adalah tempat penting bagi warga. Di sinilah salat berjamaah berlangsung. Di sinilah anak-anak mengaji. Di sinilah warga menemukan ketenangan. Maka, saat bangunannya mulai rapuh, warga tak tinggal diam
Ketua panitia pembangunan musholla, Wasiman, menjelaskan alasan renovasi ini dilakukan
"Bangunannya sudah tua. Pondasinya mulai menurun. Maka kami putuskan untuk memperbaiki sekaligus meninggikan lantainya," ungkapnya.
Renovasi ini sebagai bentuk nyata perhatian warga terhadap tempat ibadah. Dan kehadiran TNI memperkuat semangat itu. Bukan sekadar hadir, tapi ikut turun tangan langsung.
Serka Suzaki, Bintara Tinggi Urusan Dalam (Batuud) Koramil 0812/23 Solokuro, ikut dalam kerja bakti ini. Ia membawa semangat yang tulus.
"Kami datang untuk membantu. Kami ingin renovasi ini berjalan lancar. Musholla ini penting bagi masyarakat, maka sudah sepatutnya kita dukung," katanya.
Kehadiran Babinsa bukan hal baru bagi warga. Mereka selalu aktif di lapangan, hadir dalam kegiatan sosial, pembangunan, hingga edukasi. Dan hari itu, kehadiran mereka kembali membuktikan: TNI bukan hanya penjaga batas, tapi juga pelindung nilai-nilai kehidupan sosial.
Dari Koramil, Kapten Arm Hari, Danramil 0812/23 Solokuro, memberi apresiasi atas kegiatan ini.
"Kegiatan kerja bakti seperti ini adalah bentuk kepedulian terhadap fasilitas umum, khususnya tempat ibadah. TNI akan selalu hadir membantu masyarakat di wilayah binaan," tegasnya.
Bekerja tanpa pamrih. Tanpa mengeluh. Semuanya dilakukan karena rasa memiliki. Musholla ini milik bersama. Maka membangunnya pun jadi tanggung jawab bersama.
Warga setempat menyambut baik kehadiran TNI. Kolaborasi ini jadi bukti bahwa ketika masyarakat dan aparat bersatu, pekerjaan seberat apa pun bisa diselesaikan.
Tidak ada bangunan kokoh tanpa pondasi kebersamaan. Dan hari itu, gotong royong menjadi kekuatan utama yang menyatukan hati.
Dari pengecoran ini, lahirlah harapan. Musholla yang lebih kokoh. Lebih layak. Lebih nyaman untuk beribadah. Tapi lebih dari itu, lahir juga kesadaran, bahwa kita tidak sendiri. Bahwa membangun bukan hanya urusan uang, tapi soal kebersamaan dan niat baik.
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |