TIMES SURABAYA, BLITAR – Pagi yang cerah menyambut kehangatan yang tak hanya datang dari mentari, tapi juga dari hati-hati yang bersatu dalam semangat silaturahmi. Minggu (13/4/2025) menjadi hari penuh makna bagi warga Kota Blitar.

Aula SMKN 1 Kota Blitar di Jalan Kenari, Plosokerep, Sananwetan, berubah menjadi lautan persaudaraan. Warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Blitar menyambut dengan hangat para tamu istimewa dalam kegiatan Halal Bihalal, yang sarat makna dan pesan kebersamaan.

Tampak hadir dalam suasana khidmat dan akrab, tokoh agama sekaligus Rais Syuriah PCNU Kota Blitar, KH. Muhtar Lubby, M.A., serta Walikota Blitar H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., Dandim 0808/Blitar Letkol Inf. Hendra Sukmana, M.Han., dan Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly, S.I.K.

Sebuah momen langka. Ketika unsur pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat menyatu dalam satu ruang. Menebar semangat. Merawat keharmonisan. Menguatkan tekad bersama.

Dalam sambutannya, Walikota Blitar menyampaikan rasa bangganya terhadap PSHT. Organisasi yang bukan sekadar wadah pencak silat, tapi juga tempat pembinaan mental dan karakter generasi muda.

“Halal bihalal ini bukan hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga momentum memperkuat persaudaraan dan menjaga keharmonisan di Kota Blitar,” tutur beliau, penuh semangat.

PSHT, menurut Wali Kota, adalah penjaga nilai. Pelopor kedamaian. Penanam etika dalam jiwa muda. Ia pun mengajak semua warga untuk mendukung pembangunan Kota Blitar agar semakin "SAE"  Sejahtera, Aman, dan Edukatif.

Nada yang sama disuarakan oleh Letkol Inf. Hendra Sukmana. Dalam pidato penuh semangat, ia menekankan pentingnya menjaga nama baik organisasi.

“Kita menuju Indonesia Emas 2045. Maka mari menjadi generasi emas! Dimanapun kita berada, kalau kita adalah emas, kita akan tetap bersinar,” ucap Dandim, menginspirasi.

Ia juga mengingatkan, bahwa prestasi bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi juga persembahan bagi keluarga, masyarakat, dan negeri. Dan PSHT, dengan kedisiplinannya, telah membuktikan itu.
Acara ditutup dengan simbolisasi yang menyentuh.

Penggantian kaos komunitas menjadi kaos PSHT oleh Walikota Blitar. Sebuah tanda bahwa persaudaraan ini bukan sekadar simbol, tetapi ikatan sejati yang menyatukan hati. Setelah doa bersama, suasana berubah menjadi lebih cair. Ramah tamah antara warga PSHT dan para tamu undangan berlangsung hangat.

Senyum bersambut. Peluk penuh makna. Tawa kecil yang tulus. Ini bukan sekadar acara. Ini adalah perwujudan dari semangat gotong royong dan cinta damai.

PSHT Cabang Kota Blitar telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Tidak hanya melatih bela diri, tapi juga menanamkan nilai kesetiaan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

Halal bihalal ini menjadi pengingat. Bahwa sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat adalah fondasi penting untuk membangun Blitar yang damai dan sejahtera. (*)