TIMES SURABAYA, SURABAYA – Penghormatan dan resolusi konflik yang berlandaskan hukum dan demokrasi akan membantu membangun konsensus sosial daripada memperdalam perpecahan.
Bila terjadi konflik maka yang diharapkan adalah perdamaian sehingga tidak berekskalasi dan memunculkan korban yang lebih besar.
Pertanyaannya, bagaimana merumuskan Resolusi atau jalan keluar yang bisa disepakati oleh berbagai pihak yang terlibat dalam konflik.
Demikian terungkap saat Diskusi Buku berjudul "Konflik, Perdamaian dan Resolusi Konflik" karya Prof. M. Mas’ud Said, MM, PhD, diadakan di Pesantren Digipreneur Al Yasmin, Surabaya, asuhan Ust H Helmy M Noor, Kamis (9/10/2025).
Menampilkan pembahas, antara lain Prof Bagong Suyanto (Guru Besar Sosiologi Unair) dan Prof Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia) dimoderatori Prof Hufron (Korbid Hukum dan Politik Kebangsaan ISNU Jatim).
Prof. M. Mas’ud Said menjelaskan, buku ini mengajak masyarakat memahami konflik sebagai keniscayaan. Sekaligus peluang untuk membangun perdamaian dan harmoni sosial di Indonesia.
Lebih dari itu, karya ini mengupas tuntas dinamika dan pengelolaan konflik dengan pendekatan hukum dan demokrasi.
Dalam buku diterbitkan Penerbit Buku Kompas Gramedia (Cetakan pertama 2025, 198 halaman), Mas'ud Said memberikan pemahaman mendalam mengenai sifat manusia sebagai "homo conflictus" dan bagaimana penyelesaian konflik dapat mewujudkan sistem sosial yang inklusif dan berkeadilan.
Hikmahanto Juwana, memberikan contoh konflik aktual dunia saat ini, Konflik Gaza. Ia menekankan pentingnya peran Indonesia dalam mengatasi konflik di Timur Tengah itu.
Pidato Presiden Prabowo Subianto di forum PBB, menarik perhatian sebagai tawaran menuju perdamaian dunia.
"Indonesia bisa menampilkan figur M Jusuf Kalla, yang bisa menjembatani kepentingan kedua belah pihak, Palestina dan Israel," tuturnya, dalam forum yang diadakan PW ISNU, Unisma, LTN NU, dan Pesantren Al Yasmin, Surabaya.
Kegiatan ini diadakan juga dengan Webinar, diikuti pakar-pakar terkemuka untuk membahas peran hukum dan demokrasi dalam menegakkan perdamaian dan persatuan bangsa.
Sebagai akademisi dan praktisi dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Prof. Mas’ud Said mengintegrasikan pendekatan teori dan praktik pengelolaan konflik dari level personal hingga internasional.
Buku ini merupakan rujukan penting bagi akademisi, praktisi, pejabat publik, dan masyarakat luas untuk memahami dan mengelola konflik secara efektif.
Melalui buku dan webinar ini, diharapkan tercipta sinergi intelektual dan sosial yang kuat dalam menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Upaya ini menjadi fondasi mutlak untuk meraih perdamaian yang inklusif, berkeadilan, dan demokratis di Indonesia.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |