TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengajak jajaran pengurus di Jawa Timur (Jatim) bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan organisasi mereka dalam Pemilu.

Hal tersebut ia ungkapkan usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) di Surabaya, Jumat (19/12/2025). 

"Kita minta (pengurus dan kader, red) untuk bekerja keras, merebut kembali kejayaan PKB tiap Pemilu," ungkapnya.

Kendati demikian, ia juga menganggap bahwa sistem Pemilu saat ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, sistem pemungutan suara perlu dilakukan evaluasi.

"Pilkada langsung enggak produktif. Dan banyak sistem demokrasi yang tidak efektif. Kita akan evaluasi," tandasnya.

Sementara berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil Pemilu 2024, PKB merupakan partai peringkat empat yang memperoleh suara terbanyak secara nasional dengan jumlah 16.115.655 suara atau 10,62 persen.

Perolehan pada Pemilu 2024 ini, suara PKB naik tipis, 0,93 persen dibanding hasil suara pada Pemilu 2019 dengan perolehan 13.570.097 atau 9.69 persen. Sedangkan di peringkat atas mengungguli suara PKB, terdapat PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Gerindra.

Untuk itulah, pria yang akrab disapa Cak Imin ini memerintahkan partai merebut kembali hati rakyat dengan selalu dekat dengan mereka serta membuat kebijakan-kebijakan pro-rakyat. 

Namun, lanjutnya, hal tersebut tidak bisa dianggap enteng begitu saja. Perlu kerja keras dengan cara melakukan pendekatan kepada rakyat dan membantu menyelesaikan masalah di akar rumput melalui kolaborasi bersama semua pihak.

"Dekati rakyat, bantu rakyat, selesaikan masalah rakyat, bikin kebijakan yang berpihak kepada rakyat, ajak semua pihak kolaborasi, kita tidak mungkin bisa jalan sendiri tanpa kolaborasi. Niat baik tidak cukup, niat baik harus diikuti dengan ajakan untuk bareng-bareng mengatasi masalah," jelasnya.

Salah satu permasalahan paling krusial yang disebutnya adalah terkait lingkungan hidup dan kemiskinan di Jatim 

"Saya minta Jawa Timur, PKB bergerak di fokus kemiskinan dan lingkungan," ujarnya.(*)