TIMES SURABAYA, SURABAYA – Rencana operasional bus Trans Jatim Koridor I di Malang Raya yang dijadwalkan meluncur pekan ketiga November 2025 dipastikan aman. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Nyono, menegaskan tidak ada konflik dengan para sopir angkot, melainkan hanya ada permintaan agar janji soal layanan 'feeder' segera direalisasikan.

"Jadi kemarin kami sudah bertemu dengan Bapak Wali Kota Malang. Kami audiensi terkait jelang operasional Trans Jatim Koridor I Malang," kata Nyono saat ditemui TIMES Indonesia. 

Menurut Nyono, 13 paguyuban angkot di Malang Raya telah sepakat dan mendukung Trans Jatim. Mereka hanya berharap agar Pemkot Malang segera merealisasikan layanan feeder, yaitu rute angkot yang disesuaikan (re-routing) agar terhubung dengan koridor Trans Jatim.

"Mereka sepakat menginginkan adanya feeder yang dibiayai oleh Pemkot," tambahnya.

Nyono menjelaskan, sistem feeder yang memanfaatkan angkot eksisting ini dinilai lebih efisien dan hemat. Pemkot Malang tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pengadaan armada baru, cukup menerapkan skema "buy the service" (BTS) atau membeli layanan yang diberikan oleh angkutan feeder.

"Bapak Wali Kota Malang sudah setuju akan mengajak ngopi atau diskusi kembali para driver," ujar Nyono.

Trans Jatim Koridor I akan melayani rute dari Terminal Batu, ke Terminal Landungsari, dan berakhir di Terminal Hamid Rusdi Kota Malang. Nyono memastikan rute ini tidak akan beririsan dengan semua trayek angkot yang sudah ada.

Untuk para sopir angkot yang terdampak, Nyono menjanjikan mereka akan diberdayakan. Mereka akan direkrut menjadi pengemudi Trans Jatim, tenaga kebersihan, atau staf pendukung lainnya di terminal.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga agar driver ini diserap. Jadi driver, atau yang bekerja di terminal pool bus Trans Jatim dan tenaga pendukung lainnya," tegasnya.

Nyono memastikan peluncuran Trans Jatim di Malang Raya akan tepat waktu di akhir November 2025 sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Provinsi Jatim. (*)