https://surabaya.times.co.id/
Berita

Dari Banyuwangi, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Pangan Nasional

Senin, 23 Juni 2025 - 18:27
Dari Banyuwangi, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Pangan Nasional Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat meninjau lokasi Kebun Tebu Jolondoro di Banyuwangi. (Foto: Humas Pemda Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Suasana di Kebun Tebu Jolondoro, Kecamatan Glenmore, tampak sibuk. Suara mesin panen dan canda petani bersahutan. Di tengah lahan luas, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak berdiri mengenakan kemeja krem. Tangannya memegang batang tebu yang baru saja dipotong.

Kunjungan kerja Wapres Gibran ke Banyuwangi, Senin (23/6/2025), bukan sekadar seremoni. Ia datang untuk melihat langsung denyut pertanian tebu, sekaligus memanen hasil jerih payah petani di lapangan.

Didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wapres menyusuri kebun tebu di sekitar PT Industri Gula Glenmore (IGG).

Di hadapan para petani, Gibran menyampaikan pesan tegas.

Tebu-5.jpg

“Pemerintah komitmen. Swasembada pangan itu salah satu fokus utama,” ujarnya dengan mimik serius, suara tenang namun mantap.

Kalimat itu seperti penegasan, bahwa ia dan Presiden Prabowo tak ingin hanya menggantungkan nasib pangan pada impor. Pangan harus ditanam dan dipanen dari tanah sendiri.

Usai panen, Gibran melanjutkan agenda dialog. Kali ini bersama para petani tebu dari berbagai wilayah Indonesia. Tak hanya dari Banyuwangi, petani dari Sulawesi, Kalimantan, dan berbagai daerah lainnya ikut serta melalui daring.

Pertemuan itu dipenuhi wajah-wajah penuh harap. Para petani bergantian menyampaikan masalah pertanian, mulai dari pupuk, alat-alat pertanian, distribusi, dan lainnya.

Siswono, petani asal Jember, mengangkat tangan. Ia meminta agar petani tebu diberi perlakuan yang sama seperti petani padi, terutama soal pupuk dan bibit.

Gibran mendengarkan dengan saksama. Wajahnya tak lepas dari layar dan arah pembicara.

“Sudah kami inventarisasi semua permasalahan di sektor pertanian, termasuk tebu,” jawabnya.

Ia menjelaskan, pemerintah pusat tidak tinggal diam. Soal mekanisasi, pupuk, bibit, semua akan menjadi prioritas.

“Bapak ibu tidak perlu risau. Kami kejar supaya harga bisa bagus seperti beras, dan semua pihak diuntungkan,” tegasnya lagi.

Tempat pertemuan mendadak hening saat Gibran bicara tentang kebijakan pangan. Kalimat-kalimatnya pendek, namun menyentuh logika dan perasaan para petani.

“Di setiap rapat terbatas, Pak Presiden selalu tanya: harga berapa? Produksi bagaimana? Apa kendalanya? Jadi masukan dari bapak ibu pasti kami tindak lanjuti,” ucap Gibran.

Tebu-6.jpg

Tak hanya menyampaikan solusi, Gibran juga memberi apresiasi. “Kita harus beri apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian, Ibu Gubernur, dan Ibu Bupati. Sinergi pusat dan daerah ini sangat penting,” katanya dengan senyum.

Sorot mata para petani tampak berubah. Dari semula penuh keluhan, kini mereka tampak lebih tenang. Mereka percaya, suara mereka benar-benar sampai ke atas.

Kunjungan Wapres Gibran di hari pertama ini tak hanya soal panen. Tapi soal mendengar, mencatat, dan menjanjikan solusi. Dengan mimik serius dan tutur sederhana, ia ingin memberi harapan: bahwa petani tidak dibiarkan berjuang sendiri. (*)

Pewarta : Syarifah Latowa
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.