TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menerima penghargaan Anugerah Layanan Kantor Urusan Agama (KUA) 2025 sebagai Pemerintah Provinsi Peduli Kantor Urusan Agama (KUA).
Penghargaan tersebut diterima dari Direktorat Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.
Penghargaan diserahkan langsung kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakilkan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Jatim Imam Hidayat pada gelaran Anugerah Layanan KUA 2025 di Nusantara Ballroom, Grand Serpong Hotel Tanggerang Selatan, Jumat (12/12/2025) malam.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya atas penghargaan tersebut. Menurutnya, capaian ini semangat bersama untuk penguatan KUA sebagai pusat layanan keagamaan sekaligus pembinaan keluarga sakinah yang hadir di tengah masyarakat.
"Penghargaan ini menjadi momentum bagi kita untuk terus memperkuat KUA sebagai pusat layanan keagamaan dan pembinaan keluarga sakinah yang benar-benar hadir, melayani dan dapat membangun ketahanan keluarga," kata Gubernur Khofifah, di Surabaya, Senin (15/12/2025).
Menurut Khofifah, penguatan layanan KUA sejalan dengan komitmen Pemprov Jatim dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai keagamaan yang moderat serta inklusif.
“Pemprov Jawa Timur memandang penguatan KUA sebagai bagian dari strategi pembangunan berbasis masyarakat. Ketika keluarga kuat dan harmonis, maka masyarakat akan lebih kuat menghadapi tantangan sosial,” tegasnya.
Selama ini kata Khofifah, dukungan Pemprov Jatim terhadap KUA diwujudkan melalui sinergi lintas perangkat daerah, kolaborasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta penguatan program pembinaan keluarga sakinah yang adaptif terhadap kebutuhan lokal.
“Kami ingin KUA hadir sebagai ruang pelayanan keagamaan yang dekat dengan masyarakat, responsif, dan mampu menjawab persoalan keluarga secara komprehensif,” tambah Khofifah.
Lebih lanjut ia menyebutkan, KUA memiliki posisi strategis sebagai garda terdepan dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
“KUA memiliki peran sangat penting dalam membina keluarga sejak hulu. Melalui layanan pranikah, pendampingan keluarga, hingga edukasi keagamaan, KUA menjadi fondasi pembentukan keluarga sakinah yang berdampak langsung pada ketahanan sosial,” katanya
Ia juga mengimbau para kepala KUA untuk menyampaikan pesan terkait keharmonisan pada calon-calon pengantin. Sebab, imbas keharmonian rumah tangga sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
"Langkah-langkah untuk membangun harmonious relationship ini harus terus disemai. Sedini mungkin kita tanamkan nilai kebhinekaan dan keberagaman dalam keluarga. Saya harap masing-masing KUA dapat menyampaikan pesan ini seluas luasnya," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya hubungan harmonis dalam rumah tangga sebagai kunci utama dari moderasi dan toleransi beragama, bersuku, dan berbudaya.
"Moderasi adalah kebutuhan kita, karena Indonesia ini multikultural, Maka harmonious partnership antara ras, agama, suku, dan kebudayaan harus dijaga," ucapnya.
Di akhir, ia berharap penghargaan yang diraih ini dapat menjadi motivasi untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kementerian Agama khususnya KUA dalam meningkatkan kualitas layanan keagamaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
“Penguatan keluarga sakinah adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Karena itu, sinergi antara pemerintah dan KUA harus terus kita perkuat,” katanya. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |